Marcus Aurelius dan Seni Mengendalikan Emosi dalam Hidup

Marcus Aurelius Tokoh Stoic
Sumber :
  • Traderu

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang serba cepat, penuh tekanan, dan kerap membuat kita terombang-ambing oleh emosi, belajar mengendalikan perasaan menjadi sebuah keterampilan hidup yang sangat berharga. Salah satu tokoh yang paling dikenal mampu menguasai seni ini adalah Marcus Aurelius — seorang filsuf Stoik dan Kaisar Romawi yang terkenal karena kebijaksanaannya.

Jules Evans: “Masa Depanmu Bukan Ditentukan oleh Apa yang Terjadi Padamu, tetapi Bagaimana Kamu Menanggapinya”

Melalui buku Meditations yang ia tulis sebagai catatan pribadi, Marcus Aurelius menyampaikan refleksi mendalam tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang, rasional, dan bijak di tengah tantangan hidup. Ia bukan hanya seorang pemikir, tapi juga seorang pemimpin besar yang mengamalkan filosofi Stoik secara nyata dalam hidupnya. Artikel ini akan membahas bagaimana Marcus Aurelius mengajarkan seni mengendalikan emosi, dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.     Emosi adalah Reaksi, Bukan Realitas

Jules Evans: “Dalam Dunia yang Penuh Kegaduhan, Keheningan Batin adalah Kekuatan Super”

Salah satu kutipan terkenal Marcus Aurelius adalah:

“You don’t have to turn this into something. It doesn’t have to upset you.”

Jules Evans: “Kebijaksanaan Dimulai Saat Kita Membedakan antara Apa yang Dapat Kita Kontrol dan Apa yang Tidak”

(Kamu tidak perlu menjadikan ini sesuatu yang besar. Ini tidak harus membuatmu kesal.)

Kita sering kali merasa marah, sedih, atau frustrasi bukan karena kejadian itu sendiri, tapi karena interpretasi kita terhadapnya. Filosofi Stoik mengajarkan bahwa kejadian adalah netral; kitalah yang memberinya makna. Saat kita menyadari hal ini, kita bisa mulai mengambil jarak dari emosi dan mengontrolnya, bukan dikontrol olehnya.

Halaman Selanjutnya
img_title