Jules Evans: “Filsafat Kuno Bukanlah Museum Ide, tetapi Alat Hidup untuk Mengarungi Tantangan Modern”

Jules Evans
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA — Dalam dunia modern yang ditandai dengan krisis makna, stres berlebihan, dan tuntutan hidup yang terus meningkat, filsuf dan penulis asal Inggris Jules Evans hadir dengan pendekatan yang membumi dan menggugah. Melalui salah satu kutipan terkenalnya, Evans menyatakan:
Filsafat kuno bukanlah museum ide, tetapi alat hidup untuk mengarungi tantangan modern.”

Mengasihi Diri Sendiri: Pelajaran Stoikisme di Dunia yang Keras

Kutipan ini merangkum esensi dari misi Evans sebagai peneliti, pembicara publik, dan penulis yang mendedikasikan karyanya untuk menghidupkan kembali filsafat kuno—khususnya Stoikisme—dalam praktik kehidupan masa kini.

Menghidupkan Filsafat: Dari Teori ke Aksi

Mencintai Hidup Berarti Mencintai Perubahan: Pandangan Jules Evans

Lewat bukunya yang populer, Philosophy for Life and Other Dangerous Situations (2012), Jules Evans menunjukkan bahwa pemikiran filsuf-filsuf seperti Epiktetos, Marcus Aurelius, dan Socrates bukan hanya relevan untuk akademisi atau sejarawan, melainkan juga sangat aplikatif bagi siapa saja yang menghadapi tekanan hidup modern—mulai dari kecemasan, kehilangan, hingga pencarian makna.

“Filsafat bukan hanya untuk dibaca, tapi untuk dijalani. Ia adalah panduan etika dan psikologis yang praktis,” tulis Evans dalam pengantar bukunya.

Apakah Chrysippus Adalah Filsuf Terlupakan yang Seharusnya Dikenal Semua Orang?

Filsafat kuno, menurut Evans, justru menjadi semakin penting di masa kini karena menawarkan kebijaksanaan abadi yang bisa menjadi penyeimbang dari kehidupan modern yang serba cepat dan penuh disrupsi.

Filsafat sebagai Alat Bertahan Hidup Modern

Halaman Selanjutnya
img_title