Benarkah Makam Kaisar Qin Belum Pernah Dibuka? Ini Fakta di Balik Terracotta Army

Terracotta Army, Xi’an China
Sumber :
  • China-Mike Travel

Jakarta, WISATA - Terracotta Army di Xi’an, Tiongkok, telah memukau dunia sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1974. Ribuan patung prajurit tanah liat yang berdiri tegak sebagai penjaga kekaisaran Qin Shi Huang seolah menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Namun di balik keindahan dan keajaiban arkeologis itu, ada satu pertanyaan besar yang hingga kini belum terjawab: Apakah makam Kaisar Qin Shi Huang benar-benar belum pernah dibuka?

Sejarah Tiongkok Hidup di Xi’an: Kisah Pasukan Terakota yang Menggetarkan Dunia

Pertanyaan ini telah menjadi bahan diskusi para arkeolog, sejarawan, dan penggemar sejarah dari berbagai penjuru dunia. Apa sebenarnya yang disembunyikan di dalam makam utama Kaisar Qin? Mengapa sampai saat ini belum ada upaya eksplorasi langsung ke dalam ruangan utama makam? Artikel ini akan membahas secara lengkap misteri di balik makam sang kaisar pertama Tiongkok yang masih tersegel rapat hingga kini.

Penemuan yang Mengubah Dunia

Ingin Liburan Edukatif? Kunjungi Terracotta Army, Warisan Dunia UNESCO

Pada musim semi tahun 1974, beberapa petani di wilayah Lintong, Xi’an, tengah menggali sumur ketika mereka menemukan pecahan patung tanah liat. Tak disangka, temuan itu menjadi awal dari penemuan arkeologis terbesar abad ke-20: Terracotta Army, pasukan tanah liat berjumlah lebih dari 8.000 prajurit lengkap dengan kereta kuda dan senjata perang.

Namun, patung-patung ini bukanlah makam utama. Mereka hanya bagian dari kompleks pemakaman raksasa seluas lebih dari 56 kilometer persegi yang dibangun untuk Kaisar Qin Shi Huang, pemimpin pertama yang berhasil menyatukan seluruh Tiongkok pada abad ke-3 SM.

Terracotta Army Xi’an: Simbol Kekuatan, Teknologi, dan Budaya Tiongkok Kuno

Kompleks Makam yang Belum Tersentuh

Lokasi makam utama Kaisar Qin berada tepat di bawah sebuah bukit buatan yang terletak sekitar 1,5 km dari lokasi pasukan Terracotta Army. Berdasarkan catatan sejarah dari dinasti Han, terutama dari sejarawan Sima Qian dalam karya monumentalnya Shiji, makam ini digambarkan memiliki langit-langit bertabur permata sebagai simbol bintang, sungai raksa sebagai replika sungai, dan sistem jebakan otomatis yang dirancang untuk membunuh siapa pun yang mencoba masuk secara sembarangan.

Halaman Selanjutnya
img_title