7 Cara Stoik Menghadapi Penderitaan Menurut Massimo Pigliucci: Solusi Abadi Hadapi Hidup yang Berat

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Terakhir, Pigliucci menekankan pentingnya hidup dalam saat ini. Ia menganjurkan agar kita tidak tenggelam dalam penyesalan masa lalu atau ketakutan masa depan, tetapi hadir sepenuhnya di momen sekarang. “Saat ini adalah satu-satunya waktu di mana kita benar-benar hidup,” ujarnya.

Chrysippus: Setiap Kesulitan adalah Ujian untuk Ketangguhan Pikiran; Hadapi dengan Kepala Dingin serta Hati yang Tabah

Filosofi Stoik mengajarkan bahwa penderitaan di masa lalu atau ketakutan akan masa depan hanyalah ilusi yang memperburuk penderitaan kita. Dengan melatih kesadaran (mindfulness) dan kehadiran penuh, kita bisa membebaskan diri dari penderitaan mental.

Filosofi Stoik dalam Era Modern

Chrysippus: "Kebahagiaan Sejati Bukan Berasal dari Apa yang Kita Miliki, Melainkan dari Cara Kita Memandangnya"

Meskipun Stoisisme berakar dari Yunani Kuno, Pigliucci membuktikan bahwa ajaran ini sangat relevan dengan tantangan abad ke-21. Di tengah era digital yang serba cepat dan penuh distraksi, filosofi Stoik hadir sebagai jangkar ketenangan dan kekuatan batin.

Massimo Pigliucci bukan hanya menawarkan teori, melainkan praktik nyata untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Ia mengajak kita untuk tidak menjadi korban keadaan, melainkan menjadi pelaku yang sadar dan kuat dalam menghadapi kehidupan, termasuk ketika mengalami penderitaan.

Massimo Pigliucci dan Pentingnya “Dikotomi Kendali” dalam Hidup Sehari-hari