Chrysippus: “Setiap Emosi adalah Hasil dari Penilaian Keliru”

Chrysippus
Sumber :
  • Cuplikan Layar

2. Respon, Bukan Reaksi

“Ada Hal-Hal yang Berada di Bawah Kendali Kita, dan Ada yang Tidak” – Panduan Tenang ala Epictetus

Filosofi Stoik mengajarkan kita untuk merespon secara sadar, bukan bereaksi impulsif. Emosi seperti marah atau kecewa bukanlah kewajiban, tapi pilihan — karena kita bisa memilih untuk menilai sesuatu secara berbeda.

Contoh Aplikasi Stoik dalam Situasi Emosional

“Bukanlah Peristiwa yang Menyakiti Kita, Melainkan Penilaian Kita Terhadapnya” – Pelajaran Stoik dari Epictetus

Situasi

Penilaian Keliru

Inilah 50 Kutipan Terbaik dari Epictetus yang Banyak Menjadi Inspirasi

Emosi yang Timbul

Penilaian Stoik

Hasil

Gagal promosi

"Saya gagal karena tidak cukup baik"

Kecewa, sedih

"Promosi bukan ukuran nilai diri"

Tenang, reflektif

Dikritik

"Dia merendahkan saya"

Marah

"Kritik adalah kesempatan berkembang"

Bijak, terbuka

Ditolak cinta

"Saya tidak layak dicintai"

Sedih, putus asa

"Penolakan bukan cermin harga diri"

Bangkit, berdaya

Apakah Stoikisme Menolak Emosi?

Banyak orang salah paham bahwa Stoikisme mengajarkan untuk “tidak punya emosi.” Ini keliru.

Yang ditolak oleh Chrysippus bukan emosi secara umum, melainkan emosi destruktif yang berasal dari penilaian keliru. Stoikisme justru merayakan emosi rasional seperti:

  • Sukacita akan kebajikan
  • Kasih sayang yang didasari pada kebaikan sejati
  • Keteguhan hati di tengah tantangan
Halaman Selanjutnya
img_title