Chrysippus: “Setiap Emosi adalah Hasil dari Penilaian Keliru”

Chrysippus
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Stoikisme mengajarkan bahwa manusia memiliki akal budi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi setiap peristiwa. Emosi negatif muncul ketika kita gagal menggunakan rasio tersebut secara benar.

Seneca: Menderita Sebelum Waktunya Hanya Akan Membuat Derita Semakin Berat

Contoh:

  • Kita panik saat hujan deras karena mengira itu “buruk”, padahal hujan adalah bagian dari siklus alam.
  • Kita cemburu pada kesuksesan orang lain karena menilai bahwa kesuksesan eksternal adalah ukuran nilai manusia.

Jika kita mengganti penilaian keliru ini dengan penilaian yang benar — bahwa segala hal eksternal bukanlah hal yang baik atau buruk dalam dirinya — maka emosi negatif tidak akan muncul.

“Jangan Biarkan Kesan Pertama Menjatuhkanmu” – Pelajaran Epictetus Tentang Penilaian yang Bijak

Relevansi dalam Kehidupan Modern

1. Kesehatan Mental dan Self-Awareness

“Kebebasan adalah Hak untuk Hidup Seperti yang Kita Kehendaki” – Pelajaran Abadi dari Epictetus

Di tengah meningkatnya kasus depresi, kecemasan, dan burnout, pendekatan Chrysippus menjadi sangat relevan. Ia mengajarkan bahwa sumber penderitaan bukanlah peristiwa itu sendiri, tetapi interpretasi kita terhadapnya.

Alih-alih mencari ketenangan lewat distraksi, Stoikisme mendorong kita untuk mengubah cara berpikir, menyaring perasaan melalui akal budi.

Halaman Selanjutnya
img_title