Massimo Pigliucci: Rahasia Menemukan Ketenangan di Dunia yang Sibuk
- Cuplikan layar
Malang, WISATA — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan dan distraksi, banyak individu mencari cara untuk menemukan ketenangan batin. Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat di City College of New York, menawarkan pendekatan melalui filsafat Stoikisme yang telah teruji oleh waktu. Dalam bukunya How to Be a Stoic, Pigliucci mengadaptasi ajaran Stoik kuno untuk membantu individu menghadapi tantangan kehidupan kontemporer dengan bijaksana.
Memahami Stoikisme dalam Konteks Modern
Stoikisme, yang berasal dari Yunani kuno, menekankan pentingnya hidup sesuai dengan kebajikan dan menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita. Pigliucci menjelaskan bahwa dengan membedakan antara apa yang dapat kita kendalikan dan apa yang tidak, kita dapat mengurangi kecemasan dan menemukan kedamaian batin. Ia menyatakan, "Kita harus fokus pada niat dan usaha kita, bukan pada hasil yang berada di luar kendali kita."
Praktik Stoikisme untuk Ketenangan Batin
Pigliucci menganjurkan beberapa praktik Stoik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Visualisasi Negatif (Negative Visualization): Membayangkan skenario terburuk untuk menghargai apa yang kita miliki saat ini dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan buruk.
- Disiplin Persetujuan (Discipline of Assent): Melatih diri untuk menilai dan merespons emosi dengan bijaksana, terutama dalam menghadapi kemarahan atau frustrasi.
- Merenungkan Kematian (Memento Mori): Mengingat kematian sebagai cara untuk menghargai kehidupan dan membuat keputusan yang bermakna.
Mengintegrasikan Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari