Penemuan Fosil Antartika yang Langka telah Mengguncang Pemahaman Ilmiah tentang Reptil Laut Purba

Fosil Telur Bercangkang Lunak
Sumber :
  • thebrighterside.news/Francisco Hueichaleo

Malang, WISATA – Penemuan fosil langka di Antartika telah mengubah pemahaman ilmiah tentang reptil laut purba. Terkubur di bawah sedimen selama 68 juta tahun, telur bercangkang lunak sebesar bola sepak muncul sebagai pemecah rekor. Itu adalah telur terbesar dari jenisnya yang pernah ditemukan dan hanya telur terbesar kedua dari semua hewan dalam sejarah Bumi.

Kotoran Penguin Membantu Menjaga Antartika Tetap Dingin

Telur yang diberi nama Antarcticoolithus bradyi ini pertama kali ditemukan pada tahun 2011. Sebuah tim peneliti dari Chili menggali telur tersebut di dekat sisa-sisa reptil laut besar, Kaikaifilu hervei. Selama bertahun-tahun, objek aneh tersebut membingungkan para ahli, menolak untuk dimasukkan ke dalam kategori telur fosil yang dikenal.

Dengan panjang sekitar 11 inci dan lebar 8 inci, telur tersebut hanya menyaingi telur burung gajah Madagaskar yang telah punah dalam hal ukuran. Namun, permukaannya yang lembut dan halus membuatnya tidak seperti apa pun yang pernah terlihat sebelumnya. Penampilannya yang keriput dan kempes membuat para peneliti menjulukinya 'The Thing,' yang diambil dari film fiksi ilmiah Antartika yang ikonik.

Makhluk Laut yang sangat Langka Terlihat Pertama Kalinya setelah Gunung Es Pecah.

Julia Clarke, seorang paleontolog vertebrata di University of Texas di Austin, membantu memecahkan misteri tersebut. Timnya menentukan bahwa fitur unik telur tersebut menjadikannya sesuatu yang benar-benar inovatif. "Tidak ada telur yang diketahui seperti ini," kata Clarke. "Telur ini luar biasa baik dari segi ukuran maupun struktur." 

Yang membuatnya begitu membingungkan adalah cangkangnya yang setipis kertas. Tidak seperti cangkang telur dinosaurus yang tebal dan berpori, telur ini lebih mirip dengan cangkang ular atau kadal modern. Strukturnya menunjukkan bahwa induknya kemungkinan besar meletakkannya di dalam air, yang memungkinkannya menetas di lingkungan laut.

Dunia Tersembunyi di Bawah Es Antartika: Penemuan Ekosistem Subglasial yang Mengejutkan

Detail tersebut memaksa para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali asumsi tentang bagaimana reptil laut purba bereproduksi. Sebelumnya, banyak yang percaya bahwa raksasa ini melahirkan, seperti beberapa makhluk laut modern. Namun, A. bradyi menunjukkan bahwa telur bercangkang lunak mungkin merupakan bagian penting dari siklus hidup mereka.

Itu berasal dari hewan seukuran dinosaurus besar, tetapi sama sekali tidak seperti telur dinosaurus. Fosil tersebut membuka jendela baru ke dalam evolusi reproduksi reptil, mengungkap masa lalu yang lebih kompleks daripada yang dibayangkan sebelumnya.