Epictetus: Bayangkan Karakter Ideal yang Patut Diteladani, Baik di Hadapan Publik Maupun Saat Sendiri

“Imagine for yourself a character, a model personality, whose example you determine to follow, in private as well as in public.”
— Epictetus

Malang, WISATA - Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, manusia modern seringkali kehilangan arah. Kita terpaku pada citra luar dan kesuksesan material, tetapi melupakan hal yang paling mendasar: karakter. Dalam kutipan yang sederhana namun mendalam ini, filsuf Stoik Epictetus mengajak kita untuk membayangkan — dan menjadikan — sosok teladan sebagai panduan hidup kita.

Kekuatan Imanensi: Membangun Karakter dari Dalam

Epictetus percaya bahwa perubahan sejati tidak datang dari luar, tetapi dari dalam diri. Kita semua punya potensi untuk tumbuh menjadi pribadi yang mulia, asalkan kita memiliki model karakter yang jelas sebagai tujuan. Layaknya seorang pemahat yang sudah memiliki bayangan bentuk patung dalam pikirannya sebelum mulai memahat, begitu juga manusia: kita harus punya gambaran tentang siapa kita ingin menjadi, sebelum benar-benar menjalani hidup ke arah itu.

Bayangkan seseorang dengan karakter yang Anda kagumi: bijaksana, jujur, sabar, penuh kasih, berani menghadapi ketidakadilan, dan tak tergoda oleh ketenaran atau harta. Lalu tanyakan kepada diri sendiri: Apakah saya hidup sesuai dengan prinsip orang itu — bahkan saat tidak ada yang melihat?

Konsistensi antara Publik dan Pribadi

Epictetus menekankan bahwa karakter ideal harus menjadi panutan, baik dalam kehidupan publik maupun pribadi. Dunia sering memberikan tekanan untuk menunjukkan citra tertentu di depan orang lain, sementara membiarkan sisi pribadi kita kacau dan tanpa arah. Namun, dalam filsafat Stoik, tidak ada ruang untuk kemunafikan.

Halaman Selanjutnya

Integritas sejati diuji dalam kesendirian. Siapa kita saat tidak ada yang menilai, itulah cerminan karakter kita yang sebenarnya. Jika kita mampu hidup sesuai nilai-nilai luhur bahkan dalam sunyi, maka kita benar-benar telah meneladani karakter yang mulia.