Socrates: Tidak Ada Harta yang Lebih Berharga dari Seorang Sahabat yang Baik dan Setia

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang semakin terhubung melalui teknologi namun kerap terasa sepi secara emosional, keberadaan seorang sahabat sejati menjadi sesuatu yang semakin langka dan berharga. Di tengah gempuran media sosial, pertemanan yang semula hangat kini sering bergeser menjadi relasi digital yang dangkal dan cepat berlalu. Namun ribuan tahun lalu, filsuf Yunani kuno Socrates telah menegaskan pentingnya nilai dari sebuah persahabatan sejati dengan mengatakan:

Semakin Dikejar, Semakin Membakar: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Bahaya Keinginan Tak Terbatas

“There is no possession more valuable than a good and faithful friend.”
(Tidak ada harta yang lebih berharga daripada seorang sahabat yang baik dan setia.)

Kutipan ini bukan sekadar ungkapan manis, melainkan refleksi dari pemahaman Socrates terhadap esensi kehidupan manusia: bahwa nilai tertinggi dalam hidup bukan terletak pada harta atau kekuasaan, tetapi pada hubungan yang jujur, mendalam, dan saling menguatkan antar manusia.

Kalau Sedikit Saja Tak Membuatmu Puas, Banyak Pun Tak Akan Cukup: Pelajaran Stoik dari Donald Robertson

Persahabatan: Harta Tak Ternilai yang Tidak Bisa Dibeli

Di era sekarang, di mana segalanya bisa dipesan secara instan—dari makanan hingga kendaraan—banyak orang secara tidak sadar juga mulai memperlakukan hubungan pertemanan seperti barang konsumsi. Kita dengan mudah menambah atau menghapus teman di media sosial, namun sulit membangun kedekatan emosional yang utuh.

Bukan Sekadar Kutipan Biasa! Ini 40 Pemikiran Donald Robertson yang Bisa Mengubah Cara Pandang Hidupmu

Socrates ingin mengingatkan kita bahwa persahabatan sejati tidak bisa dibeli, tidak bisa diciptakan secara instan, dan tidak bisa diukur dengan materi. Seorang sahabat yang baik dan setia adalah sosok yang hadir saat kita membutuhkan, mendengar tanpa menghakimi, dan tetap berada di sisi kita bahkan dalam masa-masa paling sulit.

Nilai Setia dan Baik dalam Sebuah Persahabatan

Ada dua kata kunci dalam kutipan Socrates: good (baik) dan faithful (setia). Kedua sifat ini bukan hanya penting dalam sebuah persahabatan, melainkan menjadi pilar utama dalam membangun hubungan antar manusia.

Seorang sahabat yang baik adalah mereka yang mampu mengingatkan kita ketika salah, menyemangati ketika kita jatuh, dan merayakan keberhasilan kita tanpa iri hati. Sementara sahabat yang setia adalah mereka yang tidak pergi saat keadaan berubah, tidak berpaling ketika kita sedang terpuruk, dan tetap menghargai kita meski dunia memalingkan wajah.

Relevansi Persahabatan di Era Digital

Teknologi memang memudahkan komunikasi, namun juga menyisakan tantangan besar dalam menjalin kedekatan emosional yang sejati. Banyak orang merasa kesepian meski memiliki ribuan pengikut. Di sinilah pentingnya memahami kembali filosofi Socrates.

Kita perlu menyadari bahwa persahabatan sejati tidak tumbuh dari "like" atau komentar singkat, tetapi dari proses panjang: saling memahami, saling memaafkan, dan membangun kepercayaan dari waktu ke waktu.

Dalam masyarakat yang cenderung individualis, keberadaan satu orang teman yang benar-benar tulus bisa menjadi penyelamat. Ia menjadi tempat bersandar saat badai datang, menjadi cermin saat kita butuh introspeksi, dan menjadi penyeimbang saat dunia terasa berat.

Persahabatan Membangun Kesehatan Mental dan Sosial

Penelitian modern pun membenarkan pandangan Socrates. Studi dari Harvard University menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat—termasuk persahabatan—berkontribusi besar terhadap kebahagiaan dan kesehatan mental seseorang. Orang yang memiliki teman sejati cenderung lebih tahan terhadap stres, memiliki rasa percaya diri lebih tinggi, dan berisiko lebih rendah terkena gangguan psikologis.

Di sisi lain, kesepian kronis bahkan disamakan dampaknya dengan merokok 15 batang sehari. Artinya, sahabat yang baik dan setia bukan hanya membuat hidup kita lebih berwarna, tetapi juga membuat kita secara literal hidup lebih lama dan sehat.

Membangun dan Menjaga Persahabatan Sejati

Persahabatan sejati tidak terjadi begitu saja. Ia perlu dirawat, dijaga, dan dihormati. Hal ini memerlukan keterampilan komunikasi, empati, kejujuran, dan kesabaran. Dalam kehidupan yang serba cepat ini, meluangkan waktu untuk menyapa, mendengarkan cerita teman, atau sekadar hadir di saat penting bisa menjadi bentuk investasi emosional yang berdampak besar.

Kita juga perlu belajar menerima perbedaan dalam pertemanan. Sahabat sejati bukanlah yang selalu setuju dengan kita, tetapi yang mampu menerima kita apa adanya sambil tetap memberi ruang untuk bertumbuh bersama.

Socrates dan Nilai Relasi Manusia

Sebagai seorang filsuf, Socrates bukan hanya mengajarkan logika dan pemikiran kritis, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang dalam. Ia percaya bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Kebaikan dan kebijaksanaan tidak akan ada gunanya jika tidak dibagikan kepada sesama. Dan salah satu wadah terbaik untuk berbagi nilai-nilai tersebut adalah melalui persahabatan.

Bagi Socrates, sahabat adalah cerminan dari jiwa kita. Ia bisa menjadi pengingat, penguji, sekaligus pendamping dalam perjalanan hidup yang penuh misteri dan pembelajaran.

Menghidupkan Semangat Socratic dalam Kehidupan Sosial

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, filosofi Socrates soal persahabatan bisa menjadi pondasi bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. Jika kita mampu membangun relasi berdasarkan kepercayaan, kesetiaan, dan kebaikan, maka konflik akan berkurang, solidaritas meningkat, dan kepercayaan publik akan tumbuh.

Bayangkan sebuah komunitas di mana warganya saling memperlakukan satu sama lain layaknya sahabat: jujur, tulus, dan penuh empati. Tentu akan tercipta tatanan sosial yang lebih sehat dan saling menguatkan.

Penutup: Sahabat Sejati, Warisan Tak Terhingga

Kita bisa kehilangan harta, jabatan, bahkan kekuasaan. Namun, sahabat sejati—jika dijaga dan dirawat dengan penuh kejujuran dan ketulusan—akan tetap bersama kita melewati berbagai fase kehidupan.

Socrates benar. Tidak ada harta yang lebih berharga dari sahabat yang baik dan setia. Di tengah dunia yang berubah cepat dan sering kali membingungkan, sahabat adalah jangkar yang menjaga kita tetap waras, tetap hangat, dan tetap menjadi manusia.

Maka, jika hari ini kita masih memiliki satu saja sahabat sejati, bersyukurlah. Dan jika belum, mari belajar menjadi sahabat yang baik dan setia bagi orang lain. Sebab seperti kata Socrates, itu adalah harta sejati yang tak ternilai oleh apapun.