Apa Itu 'Negative Visualization'? Ini Penjelasan ala William B. Irvine

William B. Irvine
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Malang, WISATA – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tekanan seperti sekarang, tidak sedikit orang yang merasa stres, cemas, dan kehilangan arah. Ironisnya, semakin banyak yang dimiliki seseorang, semakin mudah pula ia lupa bersyukur. Untuk menjawab kegelisahan ini, William B. Irvine, seorang profesor filsafat asal Amerika Serikat, menawarkan sebuah teknik Stoik yang sederhana namun sangat kuat: negative visualization atau visualisasi negatif.

Seneca: Berkah Terbesar Manusia Ada Dalam Diri dan Dapat Dicapai

Teknik ini bukan sesuatu yang baru. Dalam bukunya yang sangat populer, A Guide to the Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy, Irvine membangkitkan kembali praktik kuno yang pernah dianut oleh para filsuf Stoik seperti Seneca dan Marcus Aurelius. Namun ia menyederhanakan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan manusia modern.

Apa Itu Negative Visualization?

Seneca: Hidup Selaras dengan Alam, Jalan Menuju Kekayaan Sejati

Secara sederhana, negative visualization adalah praktik membayangkan skenario terburuk dalam hidup. Artinya, kita secara sadar merenungkan kemungkinan kehilangan hal-hal yang kita miliki sekarang: pekerjaan, pasangan, kesehatan, bahkan nyawa.

Kedengarannya suram? Tidak bagi Irvine. Justru di situlah letak keajaibannya. Dengan membayangkan kehilangan, kita tidak sedang membuat diri takut, melainkan sedang menyadarkan diri betapa berharganya hal-hal yang selama ini kita anggap biasa.

Seneca: Kita Lebih Banyak Menderita dalam Imajinasi daripada Kenyataan

Mengapa Teknik Ini Penting di Era Modern?

Di era digital, kita terbiasa membandingkan diri dengan orang lain, terjebak dalam gaya hidup konsumtif, dan merasa “kurang” walau sebenarnya sudah memiliki cukup. Kita lupa bersyukur karena selalu fokus pada apa yang belum dimiliki, bukan apa yang sudah ada.

Halaman Selanjutnya
img_title