Seneca: "Untuk Meraih Kebebasan Sejati, Anda Harus Menjadi Budak Filsafat"
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA — Filsuf Romawi kuno, Lucius Annaeus Seneca, dalam salah satu suratnya kepada Lucilius, menulis:
"Jika Anda ingin menikmati kebebasan sejati, Anda harus menjadi budak Filsafat."
Pernyataan ini mengandung paradoks yang mendalam: bagaimana mungkin seseorang mencapai kebebasan dengan menjadi "budak"? Namun, dalam konteks filsafat Stoikisme, pernyataan ini menekankan bahwa kebebasan sejati tidak diperoleh melalui kebebasan eksternal, melainkan melalui pengendalian diri dan disiplin batin.
Makna Filosofis di Balik Kutipan Seneca
Dalam surat ke-8, Seneca mengutip Epicurus:
"Jika Anda ingin menikmati kebebasan sejati, Anda harus menjadi budak Filsafat. Orang yang menyerahkan dirinya kepada Filsafat tidak akan menunggu lama; ia langsung dibebaskan. Karena pelayanan kepada Filsafat adalah kebebasan itu sendiri."
Seneca menekankan bahwa dengan tunduk pada prinsip-prinsip filsafat, seseorang dapat membebaskan dirinya dari perbudakan terhadap hasrat, ketakutan, dan ambisi yang tidak terkendali. Dalam pandangan Stoik, kebebasan sejati adalah kebebasan dari dominasi emosi dan dorongan eksternal yang mengganggu ketenangan batin.