Belajar dari Donald Robertson: Menanggapi Perasaan dengan Bijak, Bukan Dikuasai Emosi

Donald Robertson, Tokoh Stoik Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Robertson menyatakan bahwa emosi, sebesar apa pun, bukanlah masalah selama kita tidak membiarkannya mengendalikan tindakan kita. Ketika kita tersinggung, marah, atau kecewa, perasaan itu adalah bagian alami dari hidup. Namun yang menentukan adalah: apakah kita akan menanggapi dengan kebijaksanaan, atau membiarkan emosi itu mengambil alih kendali diri?

Ryan Holiday: “Ketenangan adalah Hadiah bagi Mereka yang Mampu Menundukkan Hasrat” – Seni Mengendalikan Diri

Mengelola Emosi dengan Perspektif Stoik

Ajaran Stoik bukanlah ajakan untuk menjadi dingin atau tidak berperasaan. Justru sebaliknya, Stoikisme mengajarkan pengendalian diri melalui kesadaran dan pertimbangan moral yang dalam. Dalam konteks ini, Donald Robertson menekankan pentingnya respon sadar, bukan reaksi otomatis.

Ryan Holiday: “Jangan Terburu-Buru. Diam, Dengarkan, dan Pahami” – Kekuatan Kesabaran di Dunia yang Serba Cepat

Berikut beberapa prinsip Stoik yang dijelaskan oleh Robertson dalam karyanya:

1. Pemisahan antara Emosi dan Tindakan

Bahagia Bukan dari Dunia Luar, Tapi dari Dalam Menurut Massimo Pigliucci

Kita boleh merasa marah, kecewa, atau takut. Namun Stoikisme mengajarkan agar kita tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat. Yang penting adalah bagaimana kita memilih bertindak setelah emosi itu muncul.

Contoh: merasa marah ketika diperlakukan tidak adil adalah wajar. Tapi apakah kita akan membalas dengan kekerasan, atau memilih berdialog dengan tenang? Di sinilah letak kebijaksanaan.

Halaman Selanjutnya
img_title