Robert Rosenkranz: “Waktu adalah Aset Paling Langka dalam Hidup. Gunakanlah dengan Sadar, Bukan Impulsif.”

Robert Rosenkranz
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Di tengah era digital yang penuh distraksi dan kecepatan, waktu sering kali menjadi korban dari gaya hidup impulsif. Sementara teknologi menjanjikan efisiensi, justru semakin banyak orang merasa kekurangan waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting. Dalam konteks ini, pernyataan Robert Rosenkranz—pemikir bisnis dan penulis buku The Stoic Capitalist—menggema kuat:

Epictetus: “Aku Menertawakan Mereka yang Mengira Bisa Menyakiti Diriku”

“Waktu adalah aset paling langka dalam hidup. Gunakanlah dengan sadar, bukan impulsif.”

Pernyataan tersebut bukan sekadar kutipan motivasional, melainkan refleksi mendalam atas cara kita hidup dan bekerja di zaman modern. Waktu bukanlah sumber daya yang bisa diperbarui. Setiap detik yang berlalu takkan pernah kembali.

Epictetus: “No Man is Free Who is Not Master of Himself” — Kebebasan Dimulai dari Penguasaan Diri

Waktu: Sumber Daya yang Tidak Bisa Diisi Ulang

Berbeda dengan uang, tenaga, atau bahkan relasi, waktu adalah satu-satunya sumber daya yang terus berjalan dan tidak dapat diakumulasi. Rosenkranz menyebut waktu sebagai "aset yang paling demokratis sekaligus paling tragis" — karena semua orang memilikinya dalam jumlah yang sama setiap hari, namun hanya sedikit yang benar-benar memanfaatkannya dengan efektif.

Bijak Mengelola Waktu: Pelajaran Kehidupan dari Massimo Pigliucci tentang Aset Termahal Manusia

“Setiap keputusan impulsif adalah pertukaran waktu dengan sesuatu yang mungkin tidak bernilai,” tulisnya dalam buku The Stoic Capitalist.

Rosenkranz mengingatkan bahwa dalam dunia kerja maupun kehidupan pribadi, pengelolaan waktu yang buruk berujung pada stres, kekecewaan, dan kurangnya pencapaian yang bermakna.

Halaman Selanjutnya
img_title