Dalam Peristiwa Evolusi yang Langka, Sepupu Platipus yang Aneh Berevolusi dari Hidup di Air Menjadi Hidup di Darat

Echidna
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Beberapa mamalia paling aneh di planet ini menjadi semakin aneh. Ternyata echidna — mamalia bertelur dengan paruh yang ditutupi duri dan berjalan di antara semak-semak hutan Australia — mungkin berevolusi dari nenek moyang yang hidup di air, menurut sebuah penelitian baru.

Manusia Sembuh 3 Kali Lebih Lambat Dibandingkan Hewan yang Disebut Kerabat Terdekat Kita

Penemuan ini membalikkan asumsi ilmuwan tentang asal usul mamalia yang tidak biasa ini dan merupakan peristiwa evolusi yang langka.

Cukup banyak mamalia yang berevolusi dari hidup di darat ke hidup di air, tetapi sangat jarang ada hewan yang berevolusi ke arah sebaliknya.

Fosil Kecil Mengungkapkan bahwa Mamalia Meninggalkan Pohon Jauh sebelum Dampak Asteroid

Ada empat spesies echidna yang masih hidup, yang terkadang dikenal sebagai trenggiling berduri, yang semuanya termasuk dalam famili Tachyglossidae. Tiga spesies hanya ditemukan di New Guinea dan spesies keempat ditemukan di sana dan tersebar luas di Australia.

Sebelumnya, para peneliti mengira echidna dan kerabat semiakuatiknya, platipus (Ornithorhynchus anatinus), merupakan keturunan hewan darat, sedangkan nenek moyang platipus kemudian menjelajah ke air. Kedua hewan tersebut adalah monotremata, satu-satunya mamalia hidup yang bertelur daripada melahirkan anak.

Upaya Pelestarian Spesies yang Terancam Punah Tidak Cukup hanya Membuat Kawasan Lindung

Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang evolusi echidna, Hand dan rekan-rekannya memeriksa ulang humerus (tulang tungkai depan atas) dari monotremata Kryoryctes cadburyi yang telah punah, yang hidup di tempat yang sekarang disebut Victoria selatan, Australia, 108 juta tahun yang lalu, selama periode Cretaceous. Spesies ini mungkin merupakan nenek moyang atau kerabat platipus dan echidna modern, menurut para peneliti.

Apakah K. cadburyi hidup secara eksklusif di darat masih diperdebatkan. Analisis sebelumnya terhadap tulang tersebut, yang ditemukan di sebuah situs bernama Dinosaur Cove, pada awal tahun 2000-an mengungkapkan bahwa tulang tersebut tampak mirip dengan tulang yang ditemukan pada echidna.

Halaman Selanjutnya
img_title