Kenapa Kita Tak Perlu Takut Mati? Pandangan Bijak Marcus tentang Hidup dan Kematian
- Image Creator Bing/Handoko
Malang, WISATA – Artikel ini ditulis berdasarkan buku Meditations, catatan pribadi Kaisar Romawi Marcus Aurelius (121–180 M) yang hingga kini masih menjadi sumber kebijaksanaan hidup. Salah satu topik yang paling mendalam dan penuh perenungan dalam buku ini adalah tentang kematian—sesuatu yang sering dihindari banyak orang, namun justru dihadapi dengan tenang oleh Marcus Aurelius.
Bagi Marcus, kematian bukanlah musuh. Ia menulis bahwa kematian adalah bagian alami dari kehidupan, sebagaimana kelahiran. “Kamu tidak hidup selamanya,” tulisnya, “jadi jangan sia-siakan waktu dengan ketakutan yang tidak perlu.” Kematian, menurutnya, bukan akhir dari segalanya, melainkan proses alami yang harus diterima dengan kebijaksanaan.
Menerima Kematian sebagai Bagian dari Alam
Marcus Aurelius, sebagai penganut filsafat Stoik, percaya bahwa alam semesta memiliki keteraturan dan hukum yang tak bisa dihindari. Kematian adalah bagian dari tatanan itu. Setiap makhluk hidup akan mengalami siklus lahir dan mati. Oleh karena itu, rasa takut terhadap kematian dianggap sebagai sesuatu yang tidak rasional.
Dalam catatannya, Marcus menyebut bahwa tidak ada gunanya takut mati karena kematian adalah sesuatu yang pasti. Lebih baik kita fokus pada bagaimana kita hidup sekarang. “Jangan bertingkah seakan kamu akan hidup sepuluh ribu tahun,” tulisnya. “Kematian mengintai. Jadikan hidup ini berharga selagi kamu masih bernapas.”
Fokus pada Saat Ini
Salah satu prinsip penting dalam Stoisisme adalah hidup di masa kini. Marcus Aurelius sangat menekankan hal ini. Ia mengajak pembacanya untuk tidak larut dalam penyesalan masa lalu atau ketakutan masa depan.
Kematian, menurut Marcus, justru menjadi pengingat yang kuat agar kita menjalani setiap hari dengan penuh makna. Dengan menyadari bahwa hidup bisa berakhir kapan saja, kita akan terdorong untuk lebih menghargai waktu, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan lebih tulus dalam berbuat baik.
Apa yang Kita Takutkan dari Kematian?
Marcus menantang pembacanya untuk merenungkan: apa sebenarnya yang kita takutkan dari kematian? Ia menyebut bahwa banyak ketakutan berasal dari hal yang tidak kita pahami. Kita takut karena membayangkan hal-hal yang buruk, bukan karena kita tahu apa yang akan terjadi setelah kematian.