Socrates: “Jangan Buang Waktumu Menginginkan Hidup Orang Lain—Bangunlah Hidupmu Sendiri dengan Kebajikan”

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, filsuf Yunani klasik yang hidup pada abad ke-5 SM, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Ia tidak menulis buku, tidak mendirikan sekolah formal, tetapi pengaruhnya begitu mendalam hingga membentuk fondasi filsafat Barat. Salah satu kutipannya yang sangat relevan hingga hari ini adalah: “Jangan buang waktumu menginginkan hidup orang lain—bangunlah hidupmu sendiri dengan kebajikan.”

Epictetus: "Pilihlah Hidup yang Lebih Singkat Namun Mulia, Daripada Panjang Tapi Tak Bermakna"

Kutipan ini tidak hanya menyentuh aspek pribadi dari pencarian makna hidup, tetapi juga menyoroti prinsip utama dalam filsafat Socrates: kebajikan sebagai inti dari eksistensi manusia.

Hidup yang Otentik: Menjadi Diri Sendiri dalam Keutamaan

Zeno dari Citium: "Kuatkan Batinmu agar Hidup Menyakiti Sesedikit Mungkin"

Socrates meyakini bahwa hidup yang baik tidak bergantung pada kekayaan, status sosial, atau pujian orang lain. Ia mengajarkan bahwa satu-satunya hal yang benar-benar bernilai dalam kehidupan adalah kebajikan—arete dalam bahasa Yunani. Kebajikan dalam hal ini bukan sekadar tindakan baik secara moral, melainkan pencapaian potensi tertinggi sebagai manusia.

Dalam dunia yang semakin terobsesi dengan pencapaian eksternal dan citra sosial di media, pesan Socrates terasa semakin relevan. Alih-alih mengejar hidup seperti yang dijalani orang lain, kita diajak untuk mengenali nilai-nilai terdalam dari diri kita sendiri dan membangunnya secara sadar, melalui refleksi dan pengasahan akal budi.

Seneca: "Bukan Seberapa Lama, tetapi Seberapa Baik Kita Hidup yang Utama"

Kebajikan sebagai Fondasi Kehidupan

Bagi Socrates, kebajikan tidak mungkin dicapai tanpa pengetahuan. Ia berulang kali menekankan bahwa seseorang yang benar-benar mengetahui apa yang baik, tidak akan berbuat jahat. Oleh sebab itu, pendidikan bagi Socrates bukanlah sekadar akumulasi informasi, melainkan pencarian kebenaran dan kearifan yang terus-menerus.

Halaman Selanjutnya
img_title