Inilah Alasan Mengapa Penderita Demensia Menjadi Semakin Agresif terhadap Orang-orang di Sekitarnya
- Image Creator/Handoko
Perasaan tidak berguna, kehilangan kemandirian, atau kesepian sering kali menghantui penderita demensia. Mereka mungkin tidak dapat mengungkapkan kesedihan ini secara verbal, dan akhirnya mengekspresikannya dengan cara yang lebih destruktif.
Agresivitas, dalam hal ini, adalah bentuk komunikasi yang tidak langsung dari rasa kehilangan jati diri dan ketidakberdayaan mereka. Pemahaman dan empati dari keluarga menjadi kunci utama dalam menenangkan emosi penderita.
Cara Menghadapi Penderita Demensia yang Agresif
Menghadapi agresivitas bukan perkara mudah, tetapi ada strategi yang bisa dilakukan untuk meredam situasi:
- Tetap tenang dan tidak bereaksi dengan kekerasan.
- Berikan ruang dan waktu jika mereka marah.
- Gunakan nada suara yang lembut dan bahasa tubuh yang tidak mengancam.
- Alihkan perhatian mereka ke aktivitas yang menenangkan.
- Identifikasi pemicu dan cobalah menghindarinya di masa mendatang.
- Libatkan tenaga medis untuk mencari penyebab medis yang mungkin.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika perilaku agresif menjadi semakin sering dan membahayakan keselamatan orang lain maupun dirinya sendiri, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf, psikolog, atau psikiater. Pengobatan medis dan terapi perilaku dapat membantu mengelola agresivitas.