Stoikisme Modern dalam Tiga Gaya: Irvine, Holiday, dan Robertson
Kamis, 17 April 2025 - 05:05 WIB
Sumber :
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam kebangkitan filsafat Stoikisme di abad ke-21, tiga nama sering disebut sebagai penggerak utama: William B. Irvine, Ryan Holiday, dan Donald Robertson. Ketiganya memperkenalkan Stoikisme kepada publik masa kini, tetapi dengan gaya, pendekatan, dan konteks yang sangat berbeda.
Baca Juga :
John Sellars: “Banyak Hal yang Kita Anggap Penting Ternyata Hanya Distraksi yang Merampas Ketenangan”
Siapakah mereka, dan bagaimana pendekatan mereka saling melengkapi—atau justru kontras?
1. William B. Irvine: Rasional dan Reflektif
- Profesi: Profesor filsafat di Wright State University.
- Gaya pendekatan: Rasional, sistematis, kontemplatif.
- Karya utama:
- A Guide to the Good Life – menjelaskan Stoikisme sebagai seni hidup.
- The Stoic Challenge – menjadikan kemunduran sebagai kesempatan untuk tumbuh.
- Audiens utama: Pembaca umum yang ingin memahami Stoikisme secara filosofis namun aplikatif.
Irvine memosisikan Stoikisme sebagai alat untuk mengejar kebahagiaan yang tenang (tranquil happiness). Ia menguraikan Stoikisme secara sistematik, memadukan penjelasan logis dan praktik sehari-hari, sangat cocok untuk pembaca rasionalis atau pemula yang serius.
2. Ryan Holiday: Praktis dan Inspiratif
- Profesi: Penulis, entrepreneur, mantan direktur pemasaran.
- Gaya pendekatan: Praktis, penuh kisah nyata, memotivasi.
- Karya utama:
- The Obstacle is the Way
- Ego is the Enemy
- Discipline is Destiny
- Audiens utama: Pemimpin, atlet, profesional muda, pembaca non-akademik.
Halaman Selanjutnya
Holiday memasarkan Stoikisme sebagai alat kepemimpinan, manajemen diri, dan kesuksesan karier. Ia menggabungkan prinsip Marcus Aurelius dengan dunia modern yang kompetitif. Ia juga mengelola situs dan podcast Daily Stoic, menjangkau jutaan pembaca.