Wawasan Baru tentang Ziarah Inca ke Puncak Gunung Berapi

Wanita yang Dikorbankan dalam Ritual Capacocha
Sumber :
  • Instagram/quelchenonsapevi

Malang, WISATA – Para arkeolog telah meneliti lanskap ritual yang digunakan suku Inca selama ziarah mereka untuk melakukan ritual capacocha di puncak gunung berapi.

Bidaah: Kisah Walid dan Sekte Sesat yang Membuat Heboh Netizen

Capacocha adalah upacara pengorbanan di kalangan suku Inca yang biasanya melibatkan pengorbanan anak-anak di tempat suci yang dikenal sebagai huacas atau wak'akuna.

Baik anak laki-laki maupun perempuan dipilih untuk mengikuti ritual tersebut dan sebagian besar dipersembahkan sebagai bagian dari penghormatan tahunan dari komunitas lokal kepada negara. Terpilih untuk upacara tersebut dianggap suatu kehormatan besar dan anak-anak sering kali berasal dari keluarga bangsawan yang ingin mendapatkan dukungan politik.

Arkeolog Temukan Labirin Bawah Tanah Suku Inca, Bukti bahwa Rumor Berabad-abad Lalu itu Benar

Pengorbanan Capacocha dimulai di ibu kota Cusco, di mana anak-anak diarak secara seremonial mengelilingi empat patung besar yang melambangkan Sang Pencipta, Dewa Matahari, Dewa Bulan dan Dewa Petir.

Anak-anak kemudian akan memulai perjalanan mereka ke huacas terpilih di puncak gunung suci dan gunung berapi, sebuah ziarah yang seringkali memakan waktu berbulan-bulan melintasi lanskap terjal dan penghalang alami seperti sungai.

Kawah Ijen: Gunung berapi di Indonesia yang Menyimpan Danau Asam Terbesar Dunia di Jantungnya

Hingga saat ini, hanya sedikit situs pengorbanan Capacocha yang telah ditemukan, terutama di puncak gunung di Chili bagian utara, Peru bagian selatan dan Argentina bagian barat laut.

Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, para arkeolog meneliti lanskap ritual perjalanan Capacocha, dengan fokus pada distribusi tambo—stasiun jalan yang berfungsi sebagai titik peristirahatan sebelum pendakian terakhir ke puncak.

Halaman Selanjutnya
img_title