Filosofi Bukan Sekadar Teori: Pierre Hadot dan Revolusi Cara Berpikir yang Mengubah Segalanya
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Banyak orang menganggap filsafat sebagai sesuatu yang abstrak, rumit, dan hanya berguna di ruang akademis. Namun, Pierre Hadot, seorang filsuf asal Prancis, justru membongkar pandangan ini dan menunjukkan bahwa filosofi seharusnya bukan hanya sekadar teori, melainkan cara hidup yang nyata dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemikirannya yang revolusioner, Hadot mengajak kita untuk melihat filsafat bukan hanya sebagai kumpulan ide di atas kertas, tetapi sebagai alat untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.
Pierre Hadot lahir pada 21 Februari 1922 di Prancis dan menghabiskan hidupnya menggali pemikiran kuno, terutama Stoikisme dan filsafat Yunani-Romawi. Salah satu gagasan terbesarnya adalah bahwa filsafat pada zaman dahulu tidak diajarkan dengan cara yang sama seperti di dunia akademis modern. Filsafat bukan hanya soal diskusi teoritis, tetapi lebih sebagai praktik kehidupan—sebuah latihan spiritual yang harus diterapkan untuk mencapai kebijaksanaan.
Mengkritik Cara Akademisi Memahami Filsafat
Salah satu kontribusi terbesar Hadot adalah kritiknya terhadap bagaimana akademisi modern memahami dan mengajarkan filsafat. Dalam pandangannya, dunia akademis telah mengubah filsafat menjadi sesuatu yang kering dan teoretis, jauh dari tujuan aslinya. Jika kita melihat kembali sejarah filsafat Yunani dan Romawi, kita akan menemukan bahwa para filsuf zaman dahulu seperti Socrates, Epictetus, dan Marcus Aurelius tidak hanya berbicara tentang kebijaksanaan, tetapi juga hidup sesuai dengan prinsip yang mereka ajarkan.
Hadot menegaskan bahwa filsafat di zaman kuno sebenarnya adalah latihan spiritual, sebuah cara untuk mengubah diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Para filsuf tidak hanya mengajarkan konsep-konsep abstrak, tetapi juga memberikan metode praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, belajar filsafat seharusnya tidak berhenti pada pemahaman intelektual saja, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan kita.
Stoikisme: Lebih dari Sekadar Konsep
Salah satu tema utama dalam karya Hadot adalah Stoikisme, sebuah aliran filsafat yang sering disalahpahami. Banyak orang mengira Stoikisme berarti menahan emosi atau menjadi dingin terhadap dunia sekitar. Namun, Hadot mengungkapkan bahwa Stoikisme sejatinya adalah tentang penguasaan diri, menerima realitas dengan bijaksana, dan menemukan kebahagiaan di dalam diri sendiri, bukan dari hal-hal eksternal.