Situs Pemakaman Berusia 2.500 Tahun di Dataran Tinggi Negev Ungkap Jalur Perdagangan Kuno dan Perdagangan Manusia
- arkeonews.net
Malang, WISATA – Penemuan situs pemakaman berusia 2.500 tahun di Dataran Tinggi Negev ini telah mengungkap wawasan mendalam tentang jalur perdagangan kuno yang menghubungkan budaya Yaman, Fenisia, Mesir dan sekitarnya.
Penggalian yang dilakukan telah menemukan makam milik karavan dagang dari Yaman, Fenisia dan Mesir yang melintasi Dataran Tinggi Negev. Di antara artefak yang ditemukan di samping almarhum adalah mata panah yang berasal dari Yaman. Para peneliti menunjukkan bahwa karavan-karavan ini terlibat dalam perdagangan kemenyan, mur dan bahkan mungkin perempuan.
Situs yang menampilkan kompleks makam berusia 2.500 tahun dengan banyak kuburan ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuannya di lokasi yang tidak diketahui ini. Para ahli percaya bahwa cerita tersebut menceritakan kisah karavan dagang dari Arab, termasuk yang datang dari Yaman.
Konsentrasi unik artefak batu api yang ditemukan di situs tersebut tidak ada bandingannya. Dengan satu-satunya sumber yang diketahui adalah Yaman dan Oman. Dia mencatat penemuan jejak oker merah pada beberapa artefak, suatu zat yang secara historis digunakan dalam kebudayaan kuno untuk melambangkan darah dan untuk tujuan dekoratif. Kehadiran oker pada mata panah ini mungkin menunjukkan makna keagamaan atau pemujaan mereka, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki nilai khusus.
Penemuan ini unik dan menunjukkan pertukaran budaya yang luas antara Arabia selatan dan utara, Fenisia, Mesir dan Eropa selatan.
Kedua makam tersebut, bertanggal antara abad ke-7 dan ke-5 SM, mengungkapkan beragam artefak, termasuk perhiasan tembaga dan perak, alat persiapan dupa pualam, manik-manik batu berwarna-warni, cangkang langka dan jimat berbentuk seperti dewa Mesir, Bes.
Adanya banyak pemakaman di situs tersebut menunjukkan dua kemungkinan: mungkin berfungsi sebagai situs pemakaman jangka panjang bagi karavan dagang atau sebagai lokasi pemakaman massal bagi individu dari karavan yang menghadapi serangan. Para peneliti mencatat bahwa makam tersebut tidak terletak di dekat pemukiman atau benteng yang diketahui, sehingga menambah misterinya. Namun, mereka terletak di persimpangan tengah jalan yang mengarah melalui Dataran Tinggi Negev ke Arava.