Hati-hati! Ternyata Multi Tasking Bisa Menyebabkan Mind Blanking, Ini Penjelasannya.
Selasa, 29 April 2025 - 10:00 WIB
Sumber :
- pixabay
Malang, WISATA – Mind blanking adalah fenomena ketika seseorang tiba-tiba mengalami "kekosongan pikiran" atau ketidakmampuan untuk memproses informasi secara sadar, seolah-olah otak "mati sejenak". Kondisi ini berbeda dengan mind wandering (melamun) atau daydreaming, karena dalam mind blanking, tidak ada alur pikiran sama sekali—hanya kehampaan kognitif sementara.
Menurut penelitian neurosains, mind blanking memiliki ciri-ciri berikut:
- Tidak ada kesadaran akan pikiran atau persepsi – Individu tidak memikirkan apa pun, bahkan tidak menyadari lingkungan sekitar untuk sesaat.
- Biasanya berlangsung singkat – Sekitar beberapa detik hingga beberapa menit.
- Sering terjadi saat kelelahan atau stres – Terkait dengan penurunan fungsi kognitif sementara.
- Bisa terjadi saat tugas monoton – Seperti saat mendengarkan ceramah panjang atau mengemudi di jalan lurus.
Menurut Sains, Mind Blanking bisa disebabkan karena 2 hal, yakni:
- Penurunan Aktivitas di Default Mode Network (DMN), yaitu jaringan otak yang aktif saat kita tidak fokus pada tugas eksternal (misalnya saat melamun). Dimana mind blanking terjadi ketika DMN tidak aktif sepenuhnya, sehingga tidak ada alur pikiran yang terbentuk
- Kelelahan Kognitif yaitu saat otak kelelahan (misalnya karena kurang tidur atau stres), sistem atensi otak (prefrontal cortex) melemah, menyebabkan "blank out" sementara. Serta gangguan pada sistem arousal otak dimana jika sistem ini terganggu (misalnya karena kelelahan), otak bisa mengalami "blackout" sesaat
Berikut ini adalah usaha dan cara untuk Mengurangi Mind Blanking
Halaman Selanjutnya
Istirahat cukup – Kurang tidur memperburuk fungsi kognitif. Latihan mindfulness – Meditasi membantu meningkatkan kesadaran pikiran. Hindari multitasking berlebihan – Fokus pada satu tugas mengurangi kelelahan otak.