Bikin Baper: Kisah Kematian Socrates, Sang Filsuf yang Mati Demi Kebenaran dan Integritas
- Image Creator/Handoko
Pengorbanan untuk Kebenaran
Socrates bisa lari, bisa menolak hukuman, bisa berbohong atau memohon belas kasihan, tapi dia tidak melakukan itu. Dia memilih untuk tetap di Athena, menghadapi hukuman mati dengan tenang, karena baginya, kebenaran dan keadilan lebih penting daripada hidup itu sendiri. Dia percaya bahwa jiwa lebih penting dari tubuh, dan hanya dengan menghormati hukum dan kebenaran, seseorang bisa mencapai kebajikan sejati.
Hikmah dari Kematian
Dalam hari-hari terakhirnya, Socrates mengobrol dengan para muridnya tentang filosofi, kehidupan, dan kematian. Ia mengajarkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tapi sesuatu yang harus dihadapi dengan pemahaman dan keberanian. Dia juga menunjukkan bahwa kehidupan yang tidak diperiksa tidak layak dijalani, menegaskan pentingnya introspeksi dan integritas moral.
Warisan yang Abadi
Kematian Socrates menjadi simbol dari keberanian moral, kebijaksanaan, dan pengorbanan demi prinsip. Dengan kematiannya, dia tidak hanya meninggalkan sebuah legasi filsafat yang luas, tetapi juga sebuah pelajaran tentang bagaimana kita harus menghadapi dunia ini dengan integritas. Pengaruhnya terlihat dalam karya-karya murid-muridnya seperti Plato dan Xenophon, yang melanjutkan ajaran-ajarannya dan menyebarkan filsafat ke seluruh dunia.
Integritas di Atas Segala-Galanya