FAPET UGM: Pengembangan Peternakan Harus Perhatikan Sistem Produksi dan Kearifan Lokal

Prof. Dr. Ir. Tri Satya MW., S.Pt., M.P., M.Sc., IPM., ASEAN Eng
Sumber :
  • fapet.ugm.ac.id/Margiyono

Yogyakarta, WISATA Pengembangan peternakan di Indonesia harus memperhatikan sistem produksi dan kearifan lokal

Hal ini ditegaskan oleh Prof. Dr. Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., IPM., ASEAN Eng. dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sistem Produksi Ternak pada Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balai Senat, kampus UGM pada (30/1/2025).

Tri Satya atau biasa dipanggil Vitri ini, menyampaikan pidato pengukuhan berjudul "Desain Sistem Produksi Ternak Berkelanjutan dengan Pendekatan Holistik Berbasis Kearifan Lokal".

Vitri menegaskan, sebagian besar produksi ternak, khususnya ternak ruminansia, ada di tangan peternak rakyat dengan tujuan beternak ganda.

Pengembangan bangsa ternak juga harus disesuaikan dengan sistem produksi dan kondisi iklim.

Untuk itu, dengan perubahan iklim global, saat ini diperlukan bangsa ternak yang adaptif, namun sekaligus efisien dalam produksi yang mampu mengurangi dampak ternak terhadap lingkungan.

Wellness Etnaprana Tourism, Bisa Menikmati Apa Saja? Berikut Penjelasannya

Karangan Bunga dari Rekan Fapet UGM Angkatan 1992

Photo :
  • Christiyanto
“Program pembibitan/pembiakan ternak serta persilangan dengan manajemen yang kompleks, ada di luar kemampuan peternak rakyat, sehingga sebaiknya itu dilakukan oleh pemerintah. Pendekatan kearifan lokal, seperti adat dan budaya sapi sonok, dalam praktik pemuliaan berpotensi mendukung sistem produksi ternak lokal yang berkelanjutan,” ujar Vitri.

Vitri menambahkan, melalui Desain Sistem Produksi Ternak Berkelanjutan dengan Pendekatan Holistik Berbasis Kearifan Lokal, menjadi faktor tercapainya target pembangunan peternakan
Halaman Selanjutnya
img_title