Mengapa Kaum Sofis Menolak Kebenaran Absolut? Pelajaran untuk Masa Kini
- Image Creator/Handoko
3. Kritik terhadap Otoritas
Dalam politik dan pemerintahan, penolakan terhadap kebenaran absolut menjadi alat penting untuk mempertanyakan kebijakan yang tidak adil atau otoriter. Demonstrasi global terhadap perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan hak asasi manusia menunjukkan bagaimana masyarakat modern menerapkan prinsip-prinsip kaum Sofis untuk menuntut perubahan.
Tantangan Kebenaran Relatif
Meski memiliki manfaat, gagasan bahwa kebenaran bersifat relatif juga membawa tantangan, terutama dalam hal etika dan moralitas. Tanpa kebenaran universal, bagaimana kita menentukan apa yang benar dan salah? Apakah relativisme dapat digunakan untuk membenarkan tindakan yang tidak bermoral?
Sebagai contoh, penyebaran informasi palsu atau hoaks sering kali menggunakan prinsip relativisme untuk memengaruhi opini publik. Menurut laporan We Are Social (2024), lebih dari 70% pengguna internet di Indonesia mengaku pernah terpapar informasi palsu di media sosial. Hal ini menunjukkan perlunya literasi digital untuk membantu masyarakat membedakan antara fakta dan opini.
Pelajaran untuk Masa Kini
Pandangan kaum Sofis tentang kebenaran mengajarkan kita beberapa pelajaran penting:
1. Kritisisme sebagai Kunci
Penting untuk selalu mempertanyakan otoritas dan kebenaran yang dianggap mutlak. Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi, sikap kritis membantu kita memahami berbagai perspektif tanpa terjebak pada manipulasi.