Mengapa Kaum Sofis Menolak Kebenaran Absolut? Pelajaran untuk Masa Kini

Perdebatan Kaum Sofis dan Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Pandangan kaum Sofis tidak lepas dari kritik, terutama dari Socrates dan muridnya, Plato. Socrates menilai bahwa kaum Sofis lebih peduli pada kemenangan dalam debat daripada mencari kebenaran sejati. Ia menuduh mereka menggunakan retorika sebagai alat manipulasi, bukan sebagai sarana untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.

Stoikisme Menurut Chrysippus: Bagaimana Akal Universal Membentuk Kehidupan Manusia

Plato, dalam dialog-dialognya, bahkan menggambarkan kaum Sofis sebagai pengajar yang menjual kebijaksanaan demi keuntungan materi. Dalam dialog Gorgias, misalnya, Plato mengkritik bagaimana kaum Sofis menggunakan retorika untuk membujuk audiens tanpa memedulikan keadilan atau moralitas.

Namun, terlepas dari kritik tersebut, pendekatan kaum Sofis terhadap kebenaran telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan filsafat, terutama dalam hal pluralisme dan relativisme.

Chrysippus: Filsuf yang Membangun Jembatan Antara Logika, Etika, dan Alam Semesta

Relevansi Pemikiran Kaum Sofis di Masa Kini

Di era modern, gagasan bahwa kebenaran bersifat relatif semakin relevan, terutama dengan adanya globalisasi, internet, dan media sosial. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pandangan kaum Sofis tetap penting:

Mengungkap Kontribusi Chrysippus dalam Pengembangan Stoikisme dan Logika

1.     Pluralisme dan Keberagaman
Dunia saat ini dipenuhi oleh berbagai pandangan, agama, budaya, dan ideologi. Dalam konteks ini, gagasan bahwa kebenaran bersifat subjektif membantu menciptakan toleransi dan saling pengertian. Sebagai contoh, dalam isu-isu global seperti perubahan iklim atau hak asasi manusia, berbagai perspektif perlu dipertimbangkan untuk mencapai solusi yang adil.

2.     Media Sosial dan Kebenaran Subjektif
Media sosial telah menjadi platform di mana setiap orang dapat menyampaikan pendapatnya. Namun, hal ini juga menciptakan fenomena filter bubble, di mana pengguna hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan mereka. Ini mencerminkan pandangan kaum Sofis bahwa kebenaran sering kali dibentuk oleh konteks sosial dan pengalaman individu.

Halaman Selanjutnya
img_title