Aristoteles: Dari Murid di Akademia Plato hingga Mendirikan Sekolah Legendaris Lyceum
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA — Nama Aristoteles kerap disebut sebagai salah satu pemikir terbesar sepanjang sejarah manusia. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa perjalanan intelektualnya dimulai sebagai murid di Akademia milik Plato, sebelum akhirnya mendirikan sekolahnya sendiri, Lyceum, yang kelak menjadi pusat studi ilmu pengetahuan dan filsafat paling berpengaruh di dunia kuno.
Perjalanan ini tidak hanya mencerminkan kedalaman intelektual Aristoteles, tetapi juga transformasi dari seorang pencari hikmah menjadi guru besar yang membentuk fondasi rasionalisme Barat. Bagaimana transisinya dari Akademia Plato ke Lyceum? Dan bagaimana perubahan ini memengaruhi arah filsafat dunia? Berikut ulasannya.
Dari Stagira Menuju Athena: Awal Mula Karier Intelektual Aristoteles
Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di kota Stagira, Makedonia. Ayahnya adalah dokter pribadi Raja Amyntas, ayah dari Filipus II, dan kakek dari Alexander Agung. Kedekatan keluarga Aristoteles dengan lingkungan istana menjadikannya akrab dengan pendekatan ilmiah dan empiris sejak dini, terutama di bidang kedokteran dan biologi.
Pada usia 17 tahun, Aristoteles berangkat ke Athena dan bergabung dengan Akademia, sekolah filsafat yang didirikan oleh Plato, murid utama Socrates. Di sinilah ia belajar filsafat, logika, matematika, dan metafisika selama hampir dua dekade.