Solusi Cerdas, Mengatasi Brain Rot Akibat Konten Receh dengan Stoikisme Modern dan JOMO

Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Mengenal JOMO: Kebahagiaan dalam Melewatkan Hal-Hal Tidak Penting

"Apakah Aku Seekor Kutu atau Seorang Manusia?" Pergulatan Eksistensial Dostoevsky yang Relevan Sepanjang Masa

Kalau Anda pernah mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out), JOMO atau Joy of Missing Out adalah kebalikannya. JOMO mengajarkan bahwa melewatkan hal-hal yang tidak penting bisa menjadi sumber kebahagiaan. Bayangkan betapa tenangnya hidup tanpa merasa harus terus mengikuti semua tren atau drama di media sosial.

Dengan JOMO, Anda diajak untuk menikmati momen-momen sederhana dalam hidup tanpa gangguan digital. Misalnya, daripada memeriksa notifikasi setiap lima menit, Anda bisa menghabiskan waktu membaca buku, berkebun, atau bahkan hanya duduk menikmati secangkir kopi.

Wisata JOMO dan Stoicisme Modern: Kunci Hidup Tenang di Era YOLO dan FOMO

Langkah-Langkah Sederhana untuk Mengatasi Brain Rot

Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak brain rot. Pertama, cobalah membatasi waktu layar. Luangkan waktu tertentu dalam sehari untuk sepenuhnya menjauh dari perangkat elektronik. Misalnya, sebelum tidur, matikan ponsel dan nikmati waktu untuk diri sendiri.

Stoicisme Modern: Jalan Keluar dari YOLO, FOMO, dan FOPO Menuju Hidup Penuh Arti dan Makna dengan YONO

Selain itu, pilihlah konten yang berkualitas. Media sosial sebenarnya bisa menjadi sumber pengetahuan jika kita bijak dalam memilih apa yang ingin kita lihat. Ikuti akun yang memberikan informasi bermanfaat atau inspirasi, bukan sekadar hiburan kosong.

Anda juga bisa mencoba digital detox, yaitu menghentikan sementara penggunaan media sosial. Awalnya mungkin terasa sulit, tetapi setelah beberapa hari, Anda akan merasa lebih tenang dan fokus. Banyak orang yang mencoba digital detox melaporkan bahwa mereka merasa lebih bahagia dan produktif.

Halaman Selanjutnya
img_title