Persfektif Stoicisme Zeno: Hidup Selaras dengan Alam, Kunci Kebahagiaan Sejati di Tengah Tantangan Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, kutipan klasik dari Zeno dari Citium, "Hidup sesuai dengan alam adalah kebahagiaan sejati," terasa relevan lebih dari sebelumnya. Ajaran ini mengajak kita untuk hidup selaras dengan alam, menerima kenyataan, dan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita. Tapi bagaimana prinsip ini dapat diterapkan dalam era teknologi dan tantangan lingkungan saat ini?
Makna Hidup Selaras dengan Alam
Zeno dari Citium, pendiri filsafat Stoisisme, mengajarkan bahwa manusia harus hidup sesuai dengan tatanan alam. Dalam pandangan Stoik, alam mencerminkan harmoni dan keteraturan. Dengan menyesuaikan diri pada ritme ini, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati. Hidup selaras dengan alam bukan berarti kembali ke gaya hidup primitif, melainkan memahami dan menghormati lingkungan kita, serta menjalani hidup dengan bijaksana.
Dalam konteks modern, hidup selaras dengan alam dapat berarti banyak hal. Mulai dari memilih gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga menjaga keseimbangan emosional dengan menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah.
Konteks Modern: Tantangan dan Peluang
Di zaman sekarang, kita sering terjebak dalam ritme yang jauh dari harmoni alam. Konsumerisme, tekanan sosial, dan perubahan iklim menjadi tantangan besar. Namun, kutipan Zeno menawarkan perspektif sederhana: fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan lepaskan kecemasan atas hal-hal yang berada di luar jangkauan kita.
Sebagai contoh, data dari World Bank menunjukkan bahwa pada 2023, sekitar 9 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahunnya. Mengubah kebiasaan sehari-hari, seperti membawa tas belanja sendiri atau mengurangi penggunaan barang sekali pakai, adalah langkah kecil tetapi signifikan untuk hidup lebih ramah lingkungan.