Stoicisme Modern: Jalan Keluar dari YOLO, FOMO, dan FOPO Menuju Hidup Penuh Arti dan Makna dengan YONO

Stoicisme Modern
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era modern ini, banyak orang merasa terjebak dalam gaya hidup YOLO (You Only Live Once), FOMO (Fear of Missing Out), dan FOPO (Fear of Other People’s Opinions). Ketiga fenomena ini tidak hanya memengaruhi pola pikir tetapi juga cara kita menjalani kehidupan. YOLO sering mendorong keputusan impulsif, FOMO memicu kecemasan karena takut ketinggalan, sementara FOPO membuat kita terlalu peduli dengan pendapat orang lain. Untuk keluar dari lingkaran ini, Stoicisme Modern menawarkan jalan menuju YONO (You’re Only Normal Once), sebuah filosofi hidup yang lebih bermakna, tenang, dan terarah.

Stoicisme Modern: Solusi Bijak Keluar dari Lingkaran YOLO, FOMO, dan FOPO

Apa Itu Stoicisme Modern?

Stoicisme adalah sebuah filosofi yang lahir di Yunani Kuno pada abad ke-3 SM dan menjadi populer di Roma melalui pemikir seperti Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca. Filosofi ini berfokus pada pengendalian diri, rasionalitas, dan penerimaan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Wisata JOMO dan Stoicisme Modern: Kunci Hidup Tenang di Era YOLO dan FOMO

Dalam konteks modern, Stoicisme telah diadaptasi untuk menghadapi tantangan kehidupan saat ini, termasuk tekanan dari media sosial, budaya konsumtif, dan ketergantungan pada validasi eksternal. Stoicisme Modern memberikan panduan praktis untuk menemukan kebahagiaan melalui fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

Bagaimana YOLO, FOMO, dan FOPO Memengaruhi Kehidupan?

Kesejahteraan Bukanlah Kebahagiaan: Pelajaran Abadi dari Fyodor Dostoevsky tentang Kedamaian Batin

Ketiga konsep ini berakar dari budaya digital yang serba cepat dan penuh distraksi:

  1. YOLO: Konsep ini sering kali digunakan sebagai pembenaran untuk mengambil risiko atau membuat keputusan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Misalnya, menghabiskan tabungan untuk liburan mewah tanpa rencana keuangan yang matang.
  2. FOMO: Ketakutan akan kehilangan momen atau pengalaman tertentu membuat banyak orang menghabiskan waktu di media sosial, hanya untuk membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, banyak yang merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri.
  3. FOPO: Ketergantungan pada pendapat orang lain sering kali menghambat seseorang untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi. Banyak orang hidup untuk memenuhi ekspektasi sosial, bukan kebahagiaan mereka sendiri.
Halaman Selanjutnya
img_title