Dari Athena untuk Dunia: Bagaimana Socrates Membangun Fondasi Kebebasan Berpikir
- Image Creator Bing/Handoko
Di era modern, konsep kebebasan berpikir yang diperjuangkan Socrates menjadi semakin penting. Dalam masyarakat yang didominasi oleh media sosial, polarisasi politik, dan informasi instan, kebebasan berpikir sering kali terancam oleh disinformasi dan tekanan sosial.
Misalnya, di banyak negara, kebebasan berekspresi masih dibatasi oleh sensor pemerintah atau tekanan sosial yang memaksakan konformitas. Dalam konteks ini, metode Socrates mengingatkan kita akan pentingnya mempertanyakan narasi dominan, mengevaluasi asumsi, dan berdialog secara terbuka untuk menemukan kebenaran.
Menurut laporan Freedom House 2023, kebebasan berpikir dan berekspresi mengalami penurunan global selama lebih dari satu dekade terakhir. Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan Socrates menawarkan solusi yang relevan: dialog, refleksi, dan keberanian untuk mempertanyakan otoritas.
Pelajaran Socrates untuk Generasi Digital
Generasi saat ini, yang tumbuh di era digital, menghadapi tantangan unik dalam menjaga kebebasan berpikir. Paparan berlebihan terhadap algoritma media sosial sering kali menciptakan "ruang gema" (echo chambers) di mana pandangan yang berbeda sulit untuk ditemukan. Hal ini dapat memperkuat bias dan menghalangi diskusi yang bermakna.
Metode Socrates memberikan kerangka kerja untuk melawan fenomena ini. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti:
- Apa bukti yang mendukung informasi ini?
- Apakah pandangan saya dipengaruhi oleh bias?
- Apakah saya mendengarkan sudut pandang yang berbeda?