Socrates dan Seni Bertanya: Metode yang Tetap Relevan di Era Digital
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf Yunani kuno, dikenal karena pendekatannya yang revolusioner dalam memahami dunia melalui seni bertanya. Metodenya yang dikenal sebagai Socratic questioning atau metode Socrates, telah menjadi landasan penting dalam pendidikan, filsafat, dan pembelajaran kritis.
Di era digital yang penuh dengan informasi instan, pendekatan Socrates menjadi semakin relevan. Saat ini, di mana opini dangkal sering kali mendominasi diskusi di media sosial dan berita palsu menyebar dengan cepat, kemampuan untuk bertanya dengan kritis menjadi keterampilan yang tak ternilai. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana metode Socrates tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan modern untuk membangun dialog yang lebih bermakna dan mendorong pemikiran kritis.
Apa Itu Metode Socrates?
Metode Socrates adalah teknik bertanya yang bertujuan untuk menggali pemahaman yang lebih dalam melalui dialog kritis. Socrates percaya bahwa kebenaran dapat ditemukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang menantang asumsi, mengungkapkan kontradiksi, dan mendorong refleksi.
Dalam dialog-dialognya yang diabadikan oleh Plato, Socrates sering bertanya tentang konsep-konsep abstrak seperti keadilan, kebajikan, dan keberanian. Ia tidak memberikan jawaban, tetapi mengarahkan lawan bicaranya untuk menemukan jawaban mereka sendiri. Pendekatan ini tidak hanya membantu menemukan kebenaran, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Relevansi di Era Digital
Di era digital, kita dibanjiri informasi dari berbagai sumber, mulai dari berita hingga media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi ini dapat dipercaya, dan sering kali opini yang dangkal atau manipulatif menyebar lebih cepat daripada fakta.