Beginilah Cara Orang Mesir Kuno Merayakan Tahun Baru

Piramid Giza
Sumber :
  • Instagram/anadoluimages

Di Kuil Khnum (juga dikenal sebagai Kuil Esna), yang terletak di sebelah selatan Luxor (Thebes kuno), sebuah kalender yang terukir di dinding mencantumkan tiga perayaan Wepet Renpet yang dirayakan dalam satu tahun, tulis Depuydt dalam sebuah makalah tahun 2003 yang diterbitkan dalam Jurnal Pusat Penelitian Amerika di Mesir. Kalender tersebut berasal dari suatu waktu antara pertengahan abad pertama dan pertengahan abad ketiga Masehi, ketika Kekaisaran Romawi menguasai Mesir.

Situs Kota Suci Caral dari Peradaban Tertua di Amerika, Sebuah Keajaiban Teknik

Dalam makalah tersebut, Depuydt menafsirkan kalender tersebut sebagai pengungkapan bahwa festival Wepet Renpet dirayakan pada hari pertama tahun kalender, pada hari ulang tahun kaisar Romawi dan terakhir, ketika bintang Sirius terbit dari bawah cakrawala timur tepat setelah Sirius tidak terlihat selama beberapa bulan. Pada tahun 2023, para arkeolog melaporkan menemukan sebuah pemandangan di langit-langit kuil yang mungkin menyajikan gambaran mitologis tahun baru ketika Sirius terbit.

Perayaan orang Mesir kuno mencakup penyembahan dewa dan mengenang orang yang telah meninggal. Misalnya, perayaan tersebut diadakan di dekat Piramida Giza karena teks dari kuil di Giza dan Saqqara menyebutkan Wepet Renpet sebagai festival penting.

Mengenal Tradisi Maccera Tappareng di Danau Tempe, Mengusung Budaya Menjadi Daya Tarik Wisata

Selama Wepet Renpet, patung-patung yang menggambarkan dewa-dewi dibawa keluar ke siang hari untuk diregenerasi dengan bantuan sinar matahari. Terkadang, patung-patung itu diganti dengan yang baru selama Wepet Renpet.

Malam Tahun Baru juga dimeriahkan dengan pesta, menurut pemandangan di beberapa makam Mesir kuno. Tradisi lain melibatkan pertukaran hadiah untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada seseorang.

Etnaprana: Kaya Manfaat Pare, Tanaman Ajaib dalam Budaya Wellness Indonesia

Jenis objek paling terkenal yang berkaitan dengan tahun baru adalah 'botol tahun baru', wadah lentoid, yang biasanya terbuat dari faience, atau keramik berglasir. Beberapa botol ini berisi tulisan yang mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada penerimanya. Botol-botol itu untuk cairan dan memiliki kapasitas yang agak kecil, mungkin lebih cocok untuk minyak wangi daripada minuman.

Salah satu contohnya, yang kini disimpan di Museum Seni Metropolitan di Kota New York, dibuat untuk seorang pendeta bernama Amenhotep. Botol itu berisi tulisan yang 'meminta para dewa Montu dan Amun-Re untuk memberikan Amenhotep Tahun Baru yang Bahagia,' demikian dilaporkan museum tersebut. Jika diisi dengan parfum, minyak, atau air dari Sungai Nil, botol itu akan menjadi hadiah yang dikaitkan dengan perayaan awal tahun.