Cara Stoikisme Mengusir Stres: Panduan Praktis dari Donald Robertson dan Jonas Salzgeber
Kamis, 12 Desember 2024 - 03:30 WIB
Sumber :
- Tangkapan Layar
Pendekatan Praktis Stoikisme untuk Mengatasi Stres
- Dikotomi Kendali
Konsep ini menekankan untuk hanya memfokuskan diri pada hal-hal yang berada dalam kendali kita, seperti pikiran, tindakan, dan keputusan. Robertson menyebut ini sebagai langkah awal untuk meredakan stres karena banyak tekanan berasal dari mencoba mengendalikan sesuatu yang tidak mungkin. - Premeditatio Malorum
Salzgeber merekomendasikan latihan mental ini, yaitu membayangkan skenario terburuk untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi sulit. Dengan cara ini, kita dapat meredakan rasa takut terhadap hal-hal yang mungkin terjadi. - Menuliskan Kekhawatiran
Robertson menyarankan untuk mencatat sumber stres dan menganalisisnya dengan logis. Langkah ini membantu menguraikan pikiran yang kusut dan memberikan rasa kontrol. - Latihan Bersyukur
Salzgeber mendorong pembaca untuk mengadopsi kebiasaan bersyukur sebagai cara untuk memfokuskan pikiran pada hal-hal positif. Kebiasaan ini dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan rasa puas.
Baca Juga :
10 Kutipan Inspiratif Marcus Aurelius dari The Meditations: Pelajaran Hidup Abadi dari Kaisar Romawi
Contoh Penerapan Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mengelola Konflik: Ketika menghadapi kritik atau komentar negatif, gunakan prinsip Stoik dengan bertanya, "Apakah ini hal yang bisa saya kendalikan?" Jika tidak, lepaskan.
- Menghadapi Tekanan Pekerjaan: Fokus pada tugas yang dapat dilakukan dengan baik daripada memikirkan hasil akhir yang tidak selalu dapat dikontrol.
- Mengatasi Rasa Takut Gagal: Gunakan premeditatio malorum untuk membayangkan kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan akhir dari segalanya.
Mengapa Generasi Modern Memilih Stoikisme?
- Relevansi dengan Teknologi Modern
Media sosial sering menjadi pemicu stres, tetapi Stoikisme mengajarkan untuk tidak terpengaruh oleh opini orang lain. Prinsip ini membantu mengurangi tekanan sosial yang dirasakan banyak orang. - Kesederhanaan Filosofi
Stoikisme tidak memerlukan ritual atau kepercayaan yang rumit, sehingga mudah diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. - Panduan untuk Hidup Bermakna
Di tengah gaya hidup yang sering berfokus pada pencapaian materi, Stoikisme menawarkan alternatif dengan menekankan pada kebajikan, kebijaksanaan, dan rasa syukur.
Donald Robertson dan Jonas Salzgeber telah berhasil menghidupkan kembali Stoikisme sebagai pendekatan praktis untuk mengatasi stres di era modern. Dengan menerapkan prinsip seperti dikotomi kendali, premeditatio malorum, dan latihan bersyukur, kita dapat menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan bijaksana.
Halaman Selanjutnya
Stoikisme bukan hanya filosofi kuno, tetapi juga alat yang relevan untuk membantu kita menjalani kehidupan yang lebih bermakna di tengah kompleksitas dunia modern.