Ketidakadilan Dimulai Saat Seseorang Mengutamakan Kepentingan Diri Sendiri – Plato dan Akar Ketidakadilan

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Di dunia modern, pemikiran Plato tentang egoisme dan ketidakadilan sangat relevan, mengingat semakin menguatnya individualisme dan budaya yang mementingkan kesuksesan pribadi di atas kepentingan bersama. Dalam dunia kapitalisme, di mana keuntungan sering kali menjadi prioritas utama, kita dapat melihat bagaimana egoisme menjadi penyebab ketidakadilan, baik dalam dunia bisnis, politik, maupun hubungan sosial.

Sastrawan Filsuf yang Karyanya Banyak Menjadi Inspirasi Masyarakat Dunia

Misalnya, dalam dunia politik, para pemimpin yang mengutamakan kepentingan pribadi sering kali mengabaikan kesejahteraan rakyat. Dalam dunia bisnis, praktik-praktik yang mengeksploitasi pekerja demi keuntungan pribadi menciptakan ketimpangan ekonomi yang semakin lebar. Semua ini adalah contoh nyata bagaimana egoisme, seperti yang diungkapkan Plato, dapat merusak fondasi keadilan dan menciptakan ketidakadilan yang lebih besar dalam masyarakat.

Mengatasi Ketidakadilan: Kembali pada Nilai Keadilan Plato

Jangan Habiskan Waktu untuk Berdiskusi Tentang Orang Baik, Jadilah Salah Satunya – Pesan Stoik Marcus Aurelius

Untuk mengatasi ketidakadilan ini, Plato menyarankan agar masyarakat kembali kepada nilai keadilan yang berlandaskan pada kebajikan. Setiap individu harus merenung dan berusaha mengedepankan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi. Dalam konteks ini, pendidikan moral dan refleksi filosofis sangat penting untuk membentuk masyarakat yang adil dan harmonis.

Pemikiran Plato tentang ketidakadilan mengajarkan kita bahwa akar dari semua ketidakadilan adalah egoisme dan kecenderungan untuk mengutamakan kepentingan diri sendiri. Hanya dengan mengutamakan keadilan dan kepentingan bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan bebas dari konflik. Dalam kehidupan modern, ajaran ini lebih relevan daripada sebelumnya, mengingat tantangan-tantangan sosial dan politik yang kita hadapi.

Filsafat Epictetus: Warisan Stoa yang Dipengaruhi Socrates, Plato, dan Logika Megarian