Plato: Hidup Bermoral Dimulai dengan Keseimbangan
- Handoko/istimewa
Jakarta, WISATA - Plato percaya bahwa hidup yang bermoral adalah hidup yang seimbang. Dalam pandangannya, keseimbangan tidak hanya berlaku pada kehidupan individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini ia tuangkan dalam banyak karyanya, termasuk The Republic dan Phaedrus, di mana ia menjelaskan bahwa keseimbangan adalah inti dari kebajikan yang sejati.
Keseimbangan dalam Hidup Menurut Plato
Plato menggambarkan jiwa manusia sebagai tiga elemen utama:
- Logika (Rasional): Representasi dari pikiran dan akal sehat.
- Emosi (Spiritual): Representasi dari semangat dan keberanian.
- Hasrat (Desire): Representasi dari keinginan dan kebutuhan fisik.
Menurut Plato, hidup yang bermoral terjadi ketika ketiga elemen ini berada dalam keseimbangan. Misalnya, logika harus memimpin, sementara emosi dan hasrat mendukung dengan cara yang harmonis.
Relevansi Gagasan Keseimbangan di Era Modern
Di dunia yang serba cepat ini, keseimbangan menjadi tantangan besar bagi banyak individu. Kehidupan modern sering kali mengorbankan satu aspek demi aspek lainnya, seperti: