Makna Cinta Menurut Plato: Sayap Ilahi yang Membawa Jiwa ke Keabadian

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Cinta telah menjadi tema utama dalam berbagai karya filsafat, sastra, dan seni sejak zaman kuno. Salah satu filsuf besar yang membahas cinta secara mendalam adalah Plato, yang dalam salah satu pemikirannya menyatakan:

Memaknai Kutipan Kahlil Gibran: Cinta yang Meleleh Seperti Sungai

"Cinta adalah sayap yang diberikan Tuhan kepada jiwa manusia."

Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Plato bahwa cinta bukan sekadar perasaan, tetapi sebuah kekuatan ilahi yang mengangkat jiwa manusia menuju kebaikan, kebijaksanaan, dan keabadian. Konsep ini masih relevan hingga saat ini, terutama dalam kehidupan modern yang semakin kompleks dan penuh tantangan.

20 Kutipan Terbaik Kahlil Gibran: Sang Penyair Spiritual dari Lebanon yang Mendunia Lewat The Prophet

Cinta dalam Pandangan Plato

Plato membahas konsep cinta secara mendalam dalam karyanya yang berjudul Symposium, di mana ia menguraikan teori tentang "Cinta Platonis"—sebuah bentuk cinta yang tidak hanya berorientasi pada hasrat fisik, tetapi juga pada kecintaan terhadap kebijaksanaan, keindahan, dan kebaikan yang lebih tinggi.

Kahlil Gibran: Sang Penyair Spiritual dari Lebanon yang Mendunia Lewat "The Prophet"

Menurut Plato, cinta memiliki tiga tingkatan utama, yaitu:

  1. Cinta terhadap keindahan fisik
  • Ini adalah bentuk cinta yang paling dasar dan sering kali berhubungan dengan daya tarik fisik seseorang terhadap orang lain. Namun, Plato menekankan bahwa cinta tidak boleh berhenti di sini, melainkan harus berkembang ke tingkatan yang lebih tinggi.
Halaman Selanjutnya
img_title