Kisruh Harga Pokok Produksi: Mengapa Petani Lokal Kalah Bersaing dengan Thailand dan Vietnam?

Padi Sawah
Sumber :
  • Vision. org

3. Ketergantungan pada Impor Bahan Produksi

Subsidi Tak Tepat Sasaran? Mengapa Biaya Produksi Beras di Indonesia Masih Tinggi

Indonesia masih bergantung pada impor untuk sebagian besar kebutuhan pertanian, seperti benih, pupuk, dan pestisida. Ketergantungan ini membuat harga bahan produksi menjadi tinggi, terutama ketika terjadi fluktuasi harga di pasar internasional. Ketika harga bahan impor naik, otomatis biaya produksi pun ikut meningkat, yang pada akhirnya berdampak pada HPP.

Sebagai perbandingan, Thailand dan Vietnam telah berhasil mengembangkan industri bahan produksi pertanian dalam negeri, sehingga mereka tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga bahan impor. Kemandirian ini memungkinkan mereka menekan HPP dan meningkatkan daya saing beras mereka di pasar internasional.

Rantai Pasokan Semikonduktor Global Berubah: Vietnam Siap Mengambil Alih, Indonesia Ngapain Saja?

4. Minimnya Akses ke Teknologi Pertanian

Thailand dan Vietnam sudah lebih dahulu mengadopsi teknologi pertanian modern, seperti penggunaan mesin pertanian, sistem irigasi otomatis, dan pemanfaatan teknologi informasi untuk memantau kondisi lahan. Dengan teknologi ini, petani di Thailand dan Vietnam bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, sehingga HPP beras mereka menjadi lebih rendah.

Produktivitas Sawah Indonesia Kalah Jauh, Apa Rahasia Negara Produsen Beras Utama?

Di Indonesia, akses terhadap teknologi pertanian masih terbatas, terutama bagi petani kecil. Banyak petani yang masih menggunakan metode tradisional dalam proses bercocok tanam, yang tidak hanya memakan waktu lebih lama, tetapi juga meningkatkan biaya produksi. Pemerintah Indonesia perlu mendorong adopsi teknologi pertanian modern agar petani dapat bersaing secara efisien dengan negara tetangga.

5. Kebijakan Subsidi yang Belum Optimal

Halaman Selanjutnya
img_title