Pola Impor Indonesia: Dominasi Produk Non-Migas dari Tiongkok dan Perkembangan Positif Negara Lain

Pelabuhan Eksport Import (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pada bulan Juni 2024, Indonesia mencatatkan tren yang menarik dalam sektor impor industri pengolahan non-migas, di mana sebagian besar produk impor masih didominasi oleh Tiongkok. Negara-negara lain yang juga menjadi sumber impor utama adalah Jepang, Singapura, Thailand, dan Korea Selatan.

Kisruh Harga Pokok Produksi: Mengapa Petani Lokal Kalah Bersaing dengan Thailand dan Vietnam?

Secara year-on-year, impor dari Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 9,81%, menunjukkan ketergantungan Indonesia pada produk buatan negara tersebut yang terus meningkat. Namun, impor dari Jepang justru mengalami penurunan tajam sebesar 19,47%, yang bisa jadi mencerminkan perubahan preferensi atau strategi perdagangan dari pelaku industri di Indonesia. Singapura, di sisi lain, mencatat peningkatan signifikan sebesar 68,85%, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan impor tertinggi di Indonesia. Impor dari Thailand meningkat sedikit sebesar 1,22%, sementara Korea Selatan mengalami penurunan impor sebesar 12,07%.

Di luar negara-negara tersebut, ada perkembangan menarik dari negara-negara lain yang mencatat pertumbuhan impor yang cukup signifikan secara month-to-month pada Juni 2024. Prancis, misalnya, mencatat pertumbuhan impor sebesar 144,20%, diikuti oleh Oman sebesar 43,62%, dan Argentina sebesar 38,60%.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026: Sudah di Jakarta, Kevin Diks Tak Sabar, Jalani Debut bersama Garuda

Jika dirinci, tiga jenis industri pengolahan non-migas yang menjadi sumber utama impor dari Prancis pada Juni 2024 adalah Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik; Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; serta Industri Peralatan Listrik. Sementara itu, impor terbesar dari Oman didominasi oleh Industri Logam Dasar, Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, serta Industri Barang Galian Bukan Logam. Dari Argentina, tiga industri dengan impor terbesar adalah Industri Makanan, Industri Logam Dasar, dan Industri Farmasi, Produk Obat Kimia, dan Obat Tradisional.

Pergerakan ini menunjukkan bahwa meskipun Tiongkok masih menjadi pemain dominan dalam perdagangan internasional Indonesia, negara-negara lain mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kontribusinya terhadap pasar impor Indonesia. Dengan demikian, ini menjadi tanda bagi pelaku industri untuk mengeksplorasi peluang yang ada di negara-negara tersebut dan memperkuat hubungan dagang yang ada guna memaksimalkan potensi perdagangan internasional.

Naturalisasi Kevin Diks Buka Peluang Baru untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026