Menggali Makna Kebijaksanaan Socrates yang Dikecam Banyak Orang

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates adalah salah satu filsuf terbesar yang pernah ada, tetapi ia juga menjadi sosok yang penuh kontroversi di masanya. Ucapannya yang terkenal, “Saya hanya tahu bahwa saya tidak tahu apa-apa,” sering dianggap sebagai kebodohan oleh sebagian orang, terutama di Athena, tempat di mana pengetahuan dan kebijaksanaan dianggap sebagai puncak kehormatan. Pernyataan ini memicu kritik dari banyak kalangan, termasuk para pemimpin dan intelektual yang merasa bahwa sikap Socrates merendahkan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi.

Kebijaksanaan Dimulai dalam Keheranan: Refleksi Plato tentang Pencarian Pengetahuan di Dunia Modern

Namun, bagi Socrates, mengakui ketidaktahuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kebijaksanaan sejati. Artikel ini akan menggali lebih dalam makna di balik pernyataan tersebut dan mengapa kebijaksanaan Socrates, yang dikecam oleh banyak orang pada masanya, tetap relevan dan dihargai hingga kini.

Socrates: Sosok Filsuf yang Kontroversial

Dari Yunani Kuno ke Dunia Modern: Stoicisme Zeno sebagai Panduan Hidup

Socrates hidup di Athena pada abad ke-5 SM, masa di mana kota ini menjadi pusat intelektual dan politik dunia Yunani. Sebagai seorang filsuf, ia tidak pernah menulis karyanya sendiri, tetapi ajarannya banyak didokumentasikan oleh murid-muridnya, terutama Plato. Berbeda dengan para sofis yang mengajarkan keterampilan berdebat dan mengklaim diri sebagai bijak, Socrates justru menghabiskan hidupnya untuk mempertanyakan segala sesuatu, termasuk konsep kebijaksanaan itu sendiri.

Pernyataannya “Saya hanya tahu bahwa saya tidak tahu apa-apa” mencerminkan pendekatan Socrates terhadap pengetahuan. Bagi Socrates, kebijaksanaan sejati dimulai ketika seseorang menyadari keterbatasan pengetahuannya. Hal ini bertentangan dengan sikap umum pada masanya, di mana banyak orang percaya bahwa mereka memiliki jawaban untuk segala sesuatu.

Cara Stoikisme Mengusir Stres: Panduan Praktis dari Donald Robertson dan Jonas Salzgeber

Makna Kebijaksanaan Menurut Socrates: Ketidaktahuan sebagai Awal Pencarian

Socrates tidak menganggap ketidaktahuan sebagai kebodohan, tetapi sebagai langkah pertama menuju kebijaksanaan. Dengan mengakui ketidaktahuan, seseorang membuka diri untuk belajar dan mencari kebenaran. Socrates sering menggunakan metode dialektika, atau yang dikenal sebagai Metode Socratic, yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan mendasar untuk menggali kebenaran dari lawan bicaranya.

Halaman Selanjutnya
img_title