Peran Hyperscalers dan Big Tech dalam Transformasi Jaringan Telekomunikasi di Tahun 2024
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Industri telekomunikasi global terus mengalami transformasi besar dalam menghadapi era digital yang berkembang pesat. Pada tahun 2024, kolaborasi antara hyperscalers—perusahaan dengan infrastruktur teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft—dengan perusahaan telekomunikasi semakin memperkuat infrastruktur jaringan dan memperluas layanan yang lebih cepat dan handal. Integrasi teknologi hyperscale ini telah mengubah lanskap telekomunikasi dunia dan memberikan dampak signifikan pada banyak sektor.
Kolaborasi antara Telekomunikasi dan Big Tech: Revolusi Baru
Perusahaan telekomunikasi tradisional seperti Verizon, AT&T, dan Telkomsel di Indonesia, menghadapi tekanan besar dari meningkatnya permintaan akan layanan yang cepat, aman, dan stabil. Mereka pun melihat kesempatan untuk berkolaborasi dengan perusahaan big tech, yang mampu menghadirkan teknologi canggih seperti cloud computing, edge computing, serta layanan data hyperscale yang mendorong efisiensi operasional dan daya saing.
Dalam konteks ini, hyperscalers memiliki peran penting dalam mendukung infrastruktur telekomunikasi dengan penyediaan pusat data berkapasitas besar, kemampuan cloud-native, serta analitik berbasis kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan telekomunikasi untuk lebih cepat mengadopsi teknologi seperti 5G, menghadirkan layanan berkecepatan tinggi, serta meningkatkan kualitas jaringan dalam memenuhi permintaan data yang meningkat tajam dari pengguna.
Mendorong Teknologi 5G dan Edge Computing
Teknologi 5G diprediksi menjadi tulang punggung transformasi jaringan telekomunikasi di seluruh dunia. Namun, peluncuran 5G yang optimal membutuhkan kapasitas jaringan yang besar dan stabil. Hyperscalers, dengan kemampuan pusat data dan cloud mereka, memainkan peran penting dalam mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Selain itu, komputasi tepi (edge computing) yang semakin diadopsi oleh perusahaan telekomunikasi juga membutuhkan dukungan dari hyperscalers. Teknologi ini memungkinkan pemrosesan data yang lebih dekat dengan sumbernya, sehingga mempercepat kinerja aplikasi yang membutuhkan latensi rendah, seperti kendaraan otonom, gaming online, hingga aplikasi industri IoT (Internet of Things).