Epictetus: Bagaimana Filsuf Stoik Ini Menginspirasi Generasi Baru dalam Mengelola Emosi
- Image Creator/Handoko
Salah satu ajaran utama Epictetus yang relevan dalam konteks modern adalah bagaimana ia mengajarkan pengelolaan emosi. Dalam buku The Enchiridion atau Manual of Epictetus, ia mengajarkan bahwa emosi negatif seperti marah, takut, dan cemas sering kali muncul karena kita bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali kita. Epictetus mengajarkan pentingnya memisahkan hal-hal yang dapat kita kendalikan dari yang tidak bisa kita kendalikan.
Misalnya, kita tidak bisa mengontrol cuaca, pendapat orang lain, atau kejadian-kejadian yang terjadi di luar kehendak kita. Namun, kita bisa mengendalikan bagaimana kita merespons situasi tersebut. Dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang berada dalam kendali kita, seperti tindakan, sikap, dan pikiran, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang tidak perlu.
Epictetus sering kali mengingatkan para muridnya untuk selalu mengevaluasi pikiran dan reaksi mereka. Salah satu nasihat pentingnya adalah:
“Ketika sesuatu terjadi, pertanyaan pertama yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri adalah: Apakah ini sesuatu yang ada di dalam kendali saya atau tidak?”
Pendekatan ini membantu individu untuk tidak terjebak dalam emosi negatif yang tidak produktif dan memberikan cara yang lebih rasional dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
Inspirasi bagi Generasi Baru: Menerapkan Ajaran Epictetus
Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan seperti sekarang ini, ajaran Epictetus semakin relevan, terutama bagi generasi muda yang sering kali terpapar dengan tekanan sosial, harapan yang tinggi, dan ketidakpastian masa depan. Dengan media sosial yang membanjiri kehidupan sehari-hari, banyak orang, khususnya generasi muda, merasa tertekan dan sering kali kesulitan mengelola emosi.