Menikmati Kesederhanaan: Wisata JOMO dalam Bingkai Stoikisme

Wisata Jomo di Desa Sade Lombok
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Kesibukan dan tekanan dunia digital mendorong masyarakat untuk kembali ke hal-hal mendasar. Konsep JOMO (Joy of Missing Out) telah menjadi oase di tengah budaya FOMO. Ketika dikombinasikan dengan Stoikisme, JOMO bukan hanya cara menikmati liburan, tetapi juga panduan untuk hidup lebih damai.

Kalam Ramadan: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesabaran – Pelajaran dari Rabi’ah Al-Adawiyah

Filosofi di Balik JOMO dan Stoikisme

JOMO: Seni Melewatkan Kesempatan dengan Bahagia

Orang Sibuk Tidak Hidup, Mereka Hanya Ada: Pelajaran dari Seneca

JOMO tidak hanya mengajarkan untuk melewatkan kesempatan tanpa rasa bersalah, tetapi juga merayakan pilihan itu sebagai bagian dari kebebasan personal.

Stoikisme: Kebahagiaan dari Pengendalian Diri

Hidup Tidak Singkat, Kita Saja yang Sering Menyia-Nyiakannya: Pelajaran dari Seneca

Stoikisme mengajarkan pentingnya menerima kenyataan yang tak dapat diubah dan fokus pada apa yang benar-benar berarti.

Mengapa JOMO dan Stoikisme Cocok Bersanding?

Halaman Selanjutnya
img_title