Mengapa Wisata JOMO dan Gaya Hidup Stoik Bisa Menjadi Antitesis FOMO, YOLO, dan POFO
Senin, 9 Desember 2024 - 03:00 WIB
Sumber :
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Tren seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), dan POFO (Pleasure of Missing Out) telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Namun, semua ini memiliki satu kesamaan: sering kali memicu perilaku impulsif, pengambilan keputusan yang tidak terencana, dan ketergantungan pada validasi sosial. Dalam menghadapi fenomena ini, JOMO dan Stoikisme muncul sebagai antitesis yang menawarkan ketenangan, refleksi, dan kebahagiaan sejati.
FOMO, YOLO, dan POFO: Masalah atau Peluang?
- FOMO
Rasa takut ketinggalan informasi, acara, atau pengalaman sering kali membuat orang merasa tertekan dan tidak puas dengan apa yang dimiliki. - YOLO
Meskipun mendorong eksplorasi dan keberanian, YOLO sering kali disalahartikan sebagai alasan untuk perilaku impulsif tanpa memikirkan konsekuensi. - POFO
Sebagai reaksi terhadap FOMO, POFO memberikan rasa lega, tetapi bisa menyebabkan sikap apatis atau penghindaran sosial.
Ketiganya memiliki sisi positif, tetapi juga berpotensi memperburuk kesehatan mental jika tidak seimbang.
JOMO dan Stoikisme Sebagai Jawaban
- Kebahagiaan dari Dalam
Alih-alih mencari kebahagiaan di luar, JOMO mengajarkan kita untuk menikmati momen kecil dalam hidup. Filosofi Stoikisme melengkapi ini dengan mengajarkan penerimaan diri dan fokus pada apa yang benar-benar penting. - Pengendalian Diri
Stoikisme mendorong kita untuk mengendalikan emosi dan tindakan. Ini berbeda dengan FOMO yang sering kali membuat orang terjebak dalam keputusan impulsif. - Keseimbangan Sosial dan Individu
JOMO mengajarkan bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan "tidak" pada acara sosial atau tren, sementara Stoikisme membantu kita memahami nilai dari setiap keputusan.
Manfaat JOMO dan Stoikisme untuk Kehidupan Modern
Halaman Selanjutnya
Mengurangi Kecemasan dan Stres Dengan fokus pada momen dan menerima hidup apa adanya, kecemasan akibat tekanan sosial dapat berkurang.Meningkatkan Produktivitas Melepas distraksi digital membantu kita lebih fokus pada pekerjaan atau aktivitas penting.Hubungan yang Lebih Bermakna Dengan mengurangi kebutuhan untuk validasi sosial, hubungan dengan orang lain menjadi lebih autentik.