Bagaimana Teori Bentuk Plato Mengubah Cara Kita Melihat Realitas? Berikut Penjelasannya
- Image creator Bing/ Handoko
Malang, WISATA - Plato, seorang filsuf besar dari Yunani Kuno, telah meninggalkan warisan pemikiran yang mendalam yang terus memengaruhi cara kita memandang dunia. Salah satu gagasan paling berpengaruh yang ia cetuskan adalah Teori Bentuk (Theory of Forms), yang mengusulkan bahwa dunia fisik yang kita huni hanyalah bayangan dari realitas yang lebih sempurna dan abadi—dunia ide atau bentuk. Gagasan ini tidak hanya menjadi landasan filsafat Barat tetapi juga mengubah cara kita memahami realitas secara fundamental.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Teori Bentuk Plato memengaruhi pandangan kita terhadap realitas dan mengapa pemikiran ini tetap relevan hingga saat ini.
Apa Itu Teori Bentuk Plato?
Teori Bentuk Plato menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia fisik hanyalah representasi sementara dari bentuk-bentuk yang lebih sempurna dan abadi yang ada di dunia ide. Dunia fisik kita berubah-ubah, tidak sempurna, dan terikat oleh waktu. Sebaliknya, dunia ide adalah dunia yang kekal, tidak berubah, dan merupakan esensi dari segala sesuatu yang kita lihat di dunia nyata.
Sebagai contoh, Plato akan berargumen bahwa kursi yang Anda duduki hanyalah cerminan dari bentuk "kursi" yang sempurna di dunia ide. Kursi di dunia fisik bisa rusak, hancur, atau berubah, tetapi bentuk kursi yang ideal di dunia ide tetap utuh dan tidak berubah. Ini berlaku untuk semua hal—mulai dari benda-benda fisik hingga konsep-konsep abstrak seperti keadilan, kebaikan, dan kecantikan.
Alegori Gua: Menggambarkan Realitas yang Tersembunyi
Salah satu cara Plato menjelaskan teorinya tentang bentuk adalah melalui Alegori Gua, sebuah cerita yang menjadi salah satu ilustrasi paling terkenal dalam sejarah filsafat. Dalam alegori ini, Plato menggambarkan sekelompok orang yang terkurung di dalam gua gelap sepanjang hidup mereka. Mereka hanya bisa melihat bayangan yang dipantulkan di dinding gua dari objek-objek yang berada di belakang mereka, sementara mereka tidak pernah melihat objek asli atau sumber cahaya.