Mengapa Socrates Percaya pada Jiwa Abadi: Bukti atau Kepercayaan Semata?

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Socrates, seorang filsuf besar dari Yunani kuno, bukan hanya terkenal karena pemikirannya tentang kebenaran dan kebajikan, tetapi juga karena keyakinannya yang mendalam tentang jiwa manusia. Salah satu konsep paling kontroversial yang diajarkan oleh Socrates adalah kepercayaan pada jiwa abadi, suatu keyakinan bahwa setelah tubuh mati, jiwa akan terus hidup dalam dimensi yang berbeda. Namun, pertanyaannya adalah, apakah keyakinan ini berdasarkan bukti yang kuat atau semata-mata kepercayaan pribadi Socrates?

Bagaimana Sang Filsuf Mempengaruhi Perjalanan Intelektual Plato dan Xenophon

Kepercayaan Socrates tentang Jiwa

Socrates percaya bahwa manusia tidak hanya terdiri dari tubuh fisik, tetapi juga memiliki esensi spiritual yang tidak bisa hancur, yaitu jiwa. Keyakinan ini dibangun dari gagasan bahwa jiwa lebih penting daripada tubuh dan menjadi pusat dari segala pemikiran, moralitas, dan kehidupan setelah mati.

Jejak Pemikiran Socrates dalam Filsafat Plato, Xenophon, dan Alcibiades

Dalam dialog-dialog Plato, khususnya Phaedo, Socrates menggambarkan jiwa sebagai entitas yang terpisah dari tubuh dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup setelah kematian. Menurutnya, jiwa adalah sumber kebajikan dan pengetahuan. Jiwa adalah inti dari keberadaan manusia yang tidak bergantung pada tubuh fisik yang dapat rusak.

Bukti atau Sekadar Kepercayaan?

Plato, Xenophon, dan Alcibiades: Bagaimana Socrates Menginspirasi Para Pemikir Hebat Yunani

Namun, pandangan Socrates tentang jiwa abadi sering kali diperdebatkan. Bagi sebagian orang, keyakinannya tentang jiwa abadi adalah kepercayaan religius atau spiritual yang lebih didasarkan pada spekulasi daripada bukti ilmiah. Akan tetapi, dalam dialog Phaedo, Socrates memberikan beberapa argumen logis untuk mendukung keyakinannya.

Argumen dari Keberlawanan

Halaman Selanjutnya
img_title