Mengapa Socrates Dianggap Berbahaya? Alasan di Balik Vonis yang Mengubah Sejarah
- Image Creator Bing/Handoko
Jakarta, WISATA - Socrates adalah filsuf yang dikenal karena metode dialektikanya yang revolusioner. Namun, metode ini juga menjadi sumber masalah. Ia dianggap merusak tatanan masyarakat dan menjadi ancaman bagi stabilitas negara Athena. Tuduhan ini, meskipun kontroversial, membawa Socrates ke persidangan yang akhirnya mengakhiri hidupnya.
Mengapa Socrates Dianggap Berbahaya?
Athena, meskipun dikenal sebagai pusat demokrasi dan intelektual, memiliki batas-batas terhadap kebebasan. Ada tiga alasan utama mengapa Socrates dianggap berbahaya:
- Kritik terhadap demokrasi: Socrates sering mempertanyakan kebijaksanaan mayoritas, sebuah konsep yang menjadi dasar demokrasi Athena. Ia percaya bahwa keputusan terbaik hanya bisa diambil oleh orang-orang yang terdidik dan bermoral.
- Pengaruh pada pemuda: Murid-murid Socrates termasuk tokoh-tokoh seperti Alcibiades, yang dianggap bertanggung jawab atas pengkhianatan terhadap Athena selama Perang Peloponnesos.
- Penolakan terhadap tradisi keagamaan: Dengan mengajarkan konsep tentang "suara batin" atau daimonion, Socrates dianggap merendahkan dewa-dewa negara.
Proses Persidangan: Keadilan atau Alat Politik?
Persidangan Socrates dipenuhi dengan bias. Para penuduhnya menggunakan ketakutan publik terhadap perubahan untuk membangun kasus mereka. Dalam pidato pembelaannya, Socrates dengan tegas menolak tawaran untuk menyelamatkan dirinya dengan berhenti mengajarkan filsafat. Sebaliknya, ia memilih untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya, meskipun itu berarti mengorbankan nyawanya.
Vonis dan Eksekusi
Dewan juri akhirnya memutuskan bahwa Socrates bersalah, dengan selisih suara yang tidak terlalu besar. Namun, ketika hukuman mati diusulkan, selisih suara meningkat, menunjukkan bahwa sebagian besar warga Athena ingin menghentikan pengaruh Socrates.
Pelajaran dari Kematian Socrates
Kematian Socrates adalah titik balik dalam sejarah filsafat dan kebebasan intelektual. Ia menjadi simbol keberanian untuk berdiri teguh dalam keyakinan, bahkan ketika menghadapi ancaman terbesar. Warisan ini diteruskan oleh Plato, Aristoteles, dan para filsuf berikutnya.
Dalam dunia yang semakin kompleks, di mana kebebasan berpikir dan berbicara sering kali terancam, kisah Socrates menjadi peringatan yang relevan. Ia mengajarkan bahwa harga kebebasan adalah keberanian dan pengorbanan.