Stoicisme: Mengendalikan Apa yang Bisa Dikendalikan dan Menerima yang Tak Bisa Diubah

Zeno dari Citium
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Selain itu, kesadaran akan kematian juga membantu kita untuk melepaskan rasa takut terhadap hal yang tidak bisa dihindari. Alih-alih khawatir tentang akhir hidup, kita diajak untuk hidup dengan penuh rasa syukur dan menghargai setiap hari yang kita miliki.

Massimo Pigliucci: “Ketidaksempurnaan adalah Bagian dari Kehidupan. Terimalah dan Gunakan sebagai Pelajaran”

Relevansi Stoicisme di Zaman Modern

Meskipun Stoicisme berasal dari Yunani kuno, prinsip-prinsipnya tetap relevan di dunia modern. Dalam era yang penuh dengan tekanan pekerjaan, ekspektasi sosial, dan perubahan global yang cepat, filosofi Stoik menawarkan solusi untuk menghadapi stres dan kecemasan dengan cara yang lebih bijaksana.

Massimo Pigliucci: “Orang yang Paling Kaya adalah Mereka yang Bisa Merasa Cukup dengan Apa yang Mereka Miliki”

Misalnya, dalam dunia kerja yang kompetitif, kita sering kali merasa cemas tentang hasil yang tidak bisa kita kendalikan, seperti penilaian bos atau keputusan perusahaan. Dengan menerapkan dikotomi kendali, kita bisa fokus pada usaha dan sikap kita sendiri tanpa terlalu khawatir tentang hasil akhirnya.

Selain itu, konsep Amor Fati mengajarkan kita untuk menerima tantangan dan rintangan sebagai bagian dari perjalanan hidup. Dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan ketidakpastian, kemampuan untuk menerima kenyataan dan terus maju tanpa mengeluh adalah kekuatan yang sangat berharga.

Epictetus: Mengoptimalkan Apa yang Bisa Kita Kendalikan, dan Menerima Sisanya

Mengatasi Stres dengan Stoicisme

Banyak orang yang mencari cara untuk mengatasi stres dalam hidup mereka, dan Stoicisme menawarkan pendekatan yang sederhana namun efektif. Dengan memahami bahwa tidak semua hal berada di bawah kendali kita, kita bisa melepaskan beban kecemasan yang sering kali datang dari keinginan untuk mengendalikan segala sesuatu.

Halaman Selanjutnya
img_title