Sumur Kuno 3.100 Tahun yang Ditutup Kalsium Karbonat di Yunani, Diduga Merupakan Tempat Ritual

Penampakan Dua Buah Sumur yang Berdampingan
Sumber :
  • archaeologymag.com

Malang, WISATA – Sepasang sumur tua telah ditemukan para arkeolog di Pulau Cephalonia, Yunani.

Arkeolog Temukan 160 Koin Misterius yang Terselip di Dinding Bangunan Kuno

Penemuan ini, yang diumumkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Yunani pada tanggal 2 Agustus, dengan menjelaskan desain sumur yang cukup rumit serta potensi perannya dalam ekstraksi material dan kegiatan ritual. 

Terletak di puncak bukit Kotroni yang tidak dapat diakses di wilayah Lakithra, situs ini pertama kali diidentifikasi melalui foto udara di mana menunjukkan struktur melingkar yang menyembul di antara vegetasi yang lebat. Perkiraan awal adalah bahwa ini mungkin merupakan monumen pemakaman baru, mirip dengan Makam Tzanata yang dikenal dari zaman Mycenaean. Namun, penggalian mengungkapkan situs yang lebih kompleks.

Benarkah Topeng Kematian Emas Agamemnon Merupakan Bukti Perang Troya?

Sumur-sumur tersebut, yang berusia setidaknya 3.100 tahun, dikelilingi oleh cincin batu yang disusun dengan cermat yang menopang lereng luar dan menambah kesan monumentalitas pada strukturnya. Cincin-cincin ini, dipadukan dengan tampilannya yang seperti gundukan, menunjukkan fungsi seremonial atau ritual di luar penggunaan praktisnya.

Di dalam sumur, para arkeolog menemukan bekas perkakas yang sangat terpelihara dengan baik dari ekstraksi batu kapur. Alur dengan kedalaman hingga 20 cm menunjukkan penggunaan balok kayu untuk menopang platform atau sistem pemindahan material. Akses ke sumur kemungkinan besar dilakukan melalui tangga kayu, terbukti dengan adanya tanda di batu. 

Pertempuran Thermopylae: Keberanian 300 Spartan Melawan Armada Persia

Penggalian menemukan beberapa lapisan tanah liat, batu, dan tembikar di situs tersebut. Pecahan-pecahan tembikar yang berasal dari Zaman Perunggu Akhir sengaja dipecah dan disebar di berbagai lapisan. Tindakan fragmentasi yang disengaja ini merupakan hal yang unik di Cephalonia dan kontras dengan akumulasi keramik pada monumen pemakaman. Lapisan-lapisan yang ditata dengan hati-hati dan pecahan tembikar yang disengaja menunjukkan perilaku seremonial yang belum pernah dijelajahi sebelumnya di wilayah tersebut.

Lapisan tebal kalsium karbonat putih murni menutup pintu masuk kedua sumur. Di sumur utara, sebuah kapal beralas datar, pecah menjadi dua bagian, ditemukan di lokasi terpisah, semakin menekankan kemungkinan maksud ritual dari tindakan tersebut. 

Penemuan sumur ini memberikan beberapa bukti awal ekstraksi material di wilayah Aegea selama Zaman Perunggu Akhir. Penggunaan sumber daya lokal seperti batu api dan kalsium karbonat memainkan peran mendasar dalam kehidupan dan upacara sehari-hari. Menariknya, kalsium karbonat masih diekstraksi di wilayah yang sama. 

Situs yang diberi nama ‘Kotroni’ diambil dari nama bukit tempatnya berada, menawarkan pemandangan panorama Leivatho, wilayah Kranea, bandara dan Zakynthos. Lokasi yang strategis ini semakin menegaskan pentingnya hal ini pada zaman dahulu.

Ephorate of Antiquities of Cephalonia dan Ithaca, yang mengarahkan penggalian tersebut, mencatat bahwa signifikansi situs tersebut terletak pada kombinasi ekstraksi material dan praktik ritual. Tim penggali terus mempelajari situs tersebut, bertujuan untuk mengungkap lebih detail tentang orang-orang kuno yang membangun dan menggunakan sumur tersebut